in , ,

Yuk Mengenal Kembali, Sebenarnya Apa Itu Sekaten?

gnews piknikdong
Bagikan:

Banyak orang, khususnya anak muda jaman sekarang jika ditanya apa itu sekaten? Jawabannya adalah hanya pasar malam, dengan aneka permainan dan jajanan.

Advertisements

Tahukah kamu, jika dalam Sekaten memiliki banyak arti dan makna lho, maka dari itu, pada kesempatan kali ini, yuk lebih mengenal makna sekaten yang sebenarnya.

Sekaten dipercaya sudah berlangsung sejak masa pemerintahan Kerajaan Demak pada awal abad XVI. Sekaten terus menerus dilestarikan oleh Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa Tengah seperti Pajang dan Mataram, baik pada saat pusat kerajaan berada di Kerta, Pleret, Kartasura, hingga Surakarta dan Yogyakarta.

Sejarah dan Makna Sekaten

Apa Itu Sekaten, Sejarah dan Makna Sekaten
Sejarah dan Makna Sekaten, Image : Dok. Kraton Jogja

Ada yang memaknai Sekaten berasal dari kata ‘syahadatain’ yang berarti dua kalimat syahadat. Selain itu, Sekaten juga terkait erat dengan gamelan yang diberi nama Kyai Sekati.

Konon, pada masa Kerajaan Demak, para Wali menggunakan momentum kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh pada Bulan Mulud (Tahun Jawa) untuk berdakwah dengan pertama-tama membunyikan Gamelan Sekati.

Masyarakat yang tertarik dengan suara gamelan pada sunyi senyap masa silam, akan berkumpul dan kemudian mendengarkan dakwah para Wali dalam menyebarkan agama Islam. Sekaten yang diselenggarakan pada Bulan Mulud kemudian juga sering disebut dengan peringatan Muludan.

Advertisements
miyos gongso, Kanjeng Kiai (KK) Nagawilaga, Image : Kraton Jogja
miyos gongso, Kanjeng Kiai (KK) Nagawilaga, Image : Dok. Kraton Jogja

Prosesi Sekaten diawali dengan prosesi Miyos Gangsa. Yaitu keluarnya Gamelan Sekati Kanjeng Kiai (KK) Gunturmadu dan Kanjeng Kiai (KK) Nagawilaga dari dalam Keraton Yogyakarta menuju area Pagongan Masjid Gedhe pada tanggal 6 Mulud Tahun Jawa.

[artikel number=3 tag=”budaya”]

Pada dini hari tanggal 12 Mulud, Gamelan Sekati akan dikembalikan ke dalam keraton melalui prosesi Kondur Gangsa. Selama berada di Pagongan Masjid Gedhe antara 6-12 Mulud ini, gamelan terus menerus ditabuh mulai sejak pagi hingga tengah malam secara bergantian. Rentang waktu pada saat gamelan dibunyikan inilah yang disebut dengan berlangsungnya tradisi Sekaten.

Sekaten Jogja 2019

Upacara Miyos Gangsa tahun ini akan dilaksanakan pada Minggu (3/11) pukul 23.00. Sedangkan Kondur Gangsa akan dilaksanakan pada Sabtu (9/11) pukul 23.00.

Keesokan hari setelah pelaksanaan Kondur Gangsa, akan digelar Garebeg Mulud pada Minggu (10/11) mulai pukul 07:00. Seluruh rangkaian kegiatan ini dapat disaksikan oleh umum.

Advertisements

Tradisi lain selama Sekaten adalah pembacaan Riwayat Nabi di Serambi Masjid Gedhe yang akan dihadiri oleh Sri Sultan. Sesaat sebelum dimulainya prosesi Kondur Gangsa, Sultan akan miyos ke halaman Masjid Gedhe untuk menyebar udhik-udhik yang terdiri dari beras, biji-bijian dan uang logam di tiga tempat diawali dari Pagongan Kidul, Pagongan Lor, dan di dalam Masjid Gedhe.

Peristiwa ini merupakan momen yang mempertemukan raja dengan rakyat secara langsung. Selain itu, pada saat mendengarkan pembacaan Riwayat Nabi Muhammad SAW, Sri Sultan akan mengenakan simping atau rangkaian bunga di telinga. Penggunaan simping bunga menyimbolkan makna bahwa raja akan mendengarkan keluhan serta aspirasi rakyat.

Luhurnya tradisi beserta makna yang terkandung dalam setiap rangkaian acara yang telah berlangsung selama ratusan tahun ini akan lebih ditonjolkan melalui pengelolaan acara Sekaten tahun ini. Hal ini diharapkan dapat lebih meneguhkan keistimewaan Yogyakarta dalam menjadi benteng budaya di tanah Jawa.

Bakal banyak yang berbeda di Sekaten tahun ini, terutama mengenai tema yang diusung adalah “Sri Sultan Hamengku Buwono I : Menghadang Gelombang, Menantang Zaman”, dimana dengan mengusung tema tersebut, kita bakal bisa menyaksikan beberapa peninggalan dari Sri Sultan Hamengku Buwono I yang tentu belum pernah dipubblikasikan.

Selain menarik sekali, sekarang sudah paham dong tentang apa itu sekaten sebenarnya? Jadi sudah siap menyambut Sekaten Jogja 2019 ini? Tunggu ulasan lengkap lainnya hanya di www.piknikdong.com.

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 5 / 5. Jumlah 16

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.