Tak ada yang abadi di dunia ini. Semua hal yang telah terlahir, pasti akan menemukan waktunya untuk kembali kepada Yang Maha Kuasa.
Begitu pula dengan manusia. Sekuat apa pun ia, sepintar apa pun ia, jika sudah waktunya tiba, ia akan meninggalkan dunia ini.
Sebagai umat Islam, kita diwajibkan berbakti kepada kedua orangtua. Karena jika tanpa mereka, hidup kita tidak akan ada apa-apanya.
Kita bisa hebat seperti saat ini karena bimbingan dan kasih sayang yang tak pernah berhenti dari mereka.
Selagi mereka masih hidup, kita sebagai anak harus berusaha sekuat tenaga untuk berbakti kepada mereka.
Selain itu, kita pun harus berusaha untuk membahagiakan mereka dan menuruti keinginannya.
Namun, bagaimana jika orangtua kita telah meninggal dunia? Sebagai anak, kita masih bisa berbakti kepada mereka. Karena hubungan kita bersama orangtua tidak akan pernah terputus sampai kapan pun.
Untuk berbakti kepada orangtua yang telah meninggal dunia, kita sebagai anak sangat disarankan untuk mendoakan mereka sepanjang waktu.
Karena hal itu adalah amalan yang sangat baik, dan membuat orangtua kita yang telah meninggal dunia merasa senang di sana.
Selain mendoakan, kita pun disarankan untuk berziarah makam orangtua yang telah tiada.
Ketika berziarah, kita pun bisa membacakan doa mohon ampun kepada Allah SWT untuk orangtua kita yang telah meninggal dunia.
Melansir laman liputan6.com yang mengutip laman NU, seorang anak dapat mengirimkan doa dan permohonan ampunan kepada Allah untuk orangtuanya yang telah meninggal sebagaimana keterangan Syekh M Nawawi Banten berikut ini:
هَدَايَا الْأَحْيَاءِ لِلْأَمْوَاتِ الدُّعَاءُ وَالْإِسْتِغْفَارُ
Artinya, “Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan permohonan ampunan kepada Allah (istighfar) untuk mereka,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Fikr: tt], halaman 281).
Adapun doa ziarah untuk memohonkan ampunan Allah SWT adalah sebagai berikut:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā
Artinya: Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.
Doa ini sangat menyentuh. Sebab, mengumpamakan orangtua yang menyayangi selagi kita kecil.
Kita memohon agar Allah SWT menyayangi orangtua kita sebagaimana mereka menyayangi kita.
