Akar keroncong di Indonesia berasal dari Musik Portugis “fado” yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga di abad ke-16. Dalam perkembangannya masuk sejumlah unsur tradisional Indonesia yang ikut serta membentuk musik keroncong, singkatnya keroncong telah mengalami evolusi yang panjang dan mengagumkan.
Keroncong memiliki keunikan dengan perpaduan budaya barat dan timur, fleksibilitas dan keterbukaannya akan musik lain, sehingga banyak jenis lagu tetap akan dinamis dibawakan dengan ritmis keroncong. Hal seperti inilah yang membuat banyak orang menyakini keroncong akan langgeng sepanjang jaman.
Keroncong memiliki keunikan dengan perpaduan budaya barat dan timur, fleksibilitas dan keterbukaannya akan musik lain, sehingga banyak jenis lagu tetap akan dinamis dibawakan dengan ritmis keroncong. Hal seperti inilah yang membuat banyak orang menyakini keroncong akan langgeng sepanjang jaman.
Dari hasil perbincangan-perbincangan beliau dengan masyarakat Kotagede akhirnya tercetus ide diadakannya “Pasar Keroncong Kotagede 2015”. Dan sesuai namanya pementasan ini akan menjadi seperti sebuah Pasar dimana banyak jenis langgam keroncong akan ditampilkan sehingga penonton bisa leluasa memilih yang disukai, bahkan penonton akan diberi keleluasaan untuk banyak berinteraksi.
Event ini diharapkan menjadi sebuah awal dari pelestarian keroncong yang berkelanjutan, tak hanya pementasan bersama tetapi juga peningkatan wawasan berkesenian, juga regenerasi sehingga keroncong tidak hanya berkonotasi dilakukan oleh orang tua. Dengan adanya berbagai proses ini nantinya Kotagede akan menjadi pusat musik keroncong seperti New Orleans yang menjadi pusat musik Jazz.
Orkes Keroncong yang akan tampil di Pasar Keroncong 2015 :
1. Kharisma
2. Erwina
3. Presto Morsen
4. Irama Guyub
5. Chandra Kirana
6. Depasko
7. Timpasko
8. Pesona Irama
9. Sinten Remen
10. Endah Laras
11. Sorlem
12. Violet
13. Diharsma
14. Jalurpariis
15. AdaKalaNya
16. Puspa Jelita feat Heruwa
Penyanyi
1. Iga Mawarni
2. Subarjo HS
3. Didik Nini Thowok
Kotagede yang masuk sebagai salah satu kawasan cagar budaya tentu saja sangat pas sebagai penyelenggara Pasar Keroncong ini. Musik Keroncong, bangunan tradisional, keguyupan masyarakat dan tentunya makanan tradisional Kotagede.