Hallo sobat piknik, masih pada sehat kan? Siapkan mental kalian plus secangkir kopi karena kali ini bakal ada cerita tentang wisata Goa Gong yang berada tepat di Jl. Punung-Goa Gong, Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur 63553.
Nah Setelah kemarin ngubek-ubek wisata di Kulon Progo akhirnya saya memutuskan untuk keluar sarang dan jalan-jalan keliling sebagian Jawa Bagian Timur, bagaimana cerita perjalanan kali ini? here we go
Pagi itu saya bangun terlalu pagi daripada biasanya karena ada rencana jalan-jalan mumpung masih suasana lebaran dan temen-temen juga masih libur maka hari itu kami memutuskan untuk memulai perjalanan ke Jawa Timur Tepatnya di Pacitan.
Dengan hanya bermodalkan Google Map dan GPS (gunakan penduduk setempat) kami pun meluncur menuju tempat yang sudah direncanakan, karena perjalanan kali ini cukup memakan waktu yang lumayan lama maka untuk menghindari kejenuhan diperjalanan maka cara mengatasinya adalah dengan memutar musik, selfie sampai salto di dalam mobil sambil ngobrol.
Musik memang tidak bisa lepas dari kehidupan saya, apapun jenis musiknya,dan tentunya cara tersebut cukup ampuh untuk menemani perjalanan karena menurut temen-temen tidak terasa kami sudah hampir sampai pintu masuk obyek wisata Goa Gong.
Setelah sampai di parkiran hal pertama yang kami lakukan adalah makan siang sambil istirahat meluruskan otot-otot. Setelah dirasa cukup barulah kami pun memutuskan untuk memulai petualangan di Goa Gong ini, dari tempat parkir ini kami harus jalan kaki menuju loket pembayaran tiket masuk, lumayan juga jalannya.
Tapi bagi kalian yang males jalan disini juga tersedia jasa ojek kok, cukup bayar Rp.5.000,- saja sudah diantar sampai depan loket masuk. Setelah membayar retribusi kami pun melanjutkan perjalanan untuk sampai ke mulut Goa, dan tentunya jangan lupa foto dulu
Setelah itu perjalanan kembali dilajutkan dengan menyusuri ratusan anak tangga yang membawa kami untuk sampai ke mulut Goa.
Seperti biasa sebelum masuk Goa kami ditawari alat bantu penerangan yang bisa digunakan untuk menyusuri goa dengan biaya sewa Rp.5.000,-. Bagi kalian yang sudah bawa alat penerangan sendiri atau ada flash light di handphone tidak perlu menyewa. Selain itu di dalam goa juga sudah ada lampu kok yang akan membantu dalam penerangan.
Tapi harus hati-hati lho dalam berjalan, karena jalur cukup sempit dan sedikit menurun. Selama menyusuri Goa kami dimanjakan dengan pemandangan bebatuan yang menonjol di beberapa sisi Goa, ditambah dengan pantulan sinar dari lampu yang membuat bebatuan tersebut lebih indah untuk dinikmati.
Cukup lama kami berada di dalam Goa, wajar saja sih karena terpesona dengan ciptaan Tuhan yang Maha Agung hingga akhirnya jalur mulai menanjak sekaligus pertanda bahwa kami sudah berada di ujung Goa tersebut yang berarti pintu keluar sudah didepan mata.
Perjalanann menyusuri Goa gong pun selesai, kami beristirahat sebentar di sebelah pintu keluar. Tapi jangan mngerutkan dahi dahulu, perjalanan belum berakhir lho karena ternyata jalan menuju ke parkiran berbeda dengan jalan masuk ke Goa.
Disini pengunjung bakal disuguhkan dengan pemandangan ratusan kios yang menjajakan dangangan mereka, mulai dari makanan, oleh-oleh khas (pakaian, kaos, dll). Ada yang lebih asik lagi buat kalian pecinta batu akik pasti senang karena disini disediakan satu ruangan khusus yang menjual pernak pernik tentang akik. Semua penjual di konsep dengan rapi, jadi bagi kalian yang mau berburu oleh-oleh bisa di dapatkan setelah keluar dari Goa.
Nah sampai disini dulu cerita kali ini, sebenernya masih banyak yang mau di ceritain lagi tapi jarinya udah keriting jadi ceritanya dilanjutkan lain kali.
Inget ada yang perlu diperhatikan sekali lagi sebelum berkunjung kesini yakni jaga kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan ditempat wisata ya, biar tempatnya selalu enak dan bersih saat dikunjungi, sampai jumpa.