Pemenang Grammy Belanda, Ineke Vandoorn dan Marc van Vugt melakukan lawatan keliling dunia dalam rangka tur musik mereka di tahun 2019.
Ineke adalah seorang penyanyi yang hobi berpetualang, jangkauan musiknya intens, sangat presisi dengan vokal yang hangat.
Seperti yang diulas oleh Tempo, Ineke merupakan komposer dan gitaris yang mampu menciptakan lanskap yang akrab dengan bumbu musik Choro Brasil dan getaran Skandinavia.
Tidak jauh dengan Ineke, Marc juga merupakan seorang komposer dan gitaris yang terkenal karena aransemen dan improvisasinya yang memukau.
Dalam acara ini, mereka bersama-sama menciptakan musik jazz yang kreatif dan mudah dinikmati sebagai musik jazz kelas dunia, musik yang bisa mengantar siapapun ke hal-hal yang tidak biasa.
Ineke dan Marc sudah bermain secara duo sejak lama dan bisa dengan mudah bertukar peran, jadi dalam konsernya, penonton akan dibuat kagum saat mereka mampu mengeksplorasi batas-batas improvisasi saat tampil.
Mereka akan mengeksplorasi batas-batas improvisasi dan lirik-lirik lagu, menciptakan dunia mereka sendiri, tidak pernah kehilangan rasa dari lirik dan harmoni mereka; terbang bebas seperti burung yang memainkan lagu-lagu mereka.
Di Yogyakarta, Ineke dan Marc akan berkolaborasi dengan musik gamelan, mereka akan bermain dan mengadakan workshop bersama musisi gamelan Purwanto yang juga merupakan anggota dari grup musik KuaEtnika yang dikomandani oleh maestro (alm) Djaduk Ferianto.
KuaEtnika sendiri baru saja memenangkan AMI Award (Penghargaan Anugerah Musik Indonesia) tahun 2019 untuk kategori “Karya Produksi World Music Terbaik”.
Selain itu, Purwanto juga memiliki proyek bernama Vertigong dan banyak berkolaborasi antara lain bersama vokalis/sinden Silir Pujiwati. Kolaborasi jazz dan gamelan ini bisa disaksikan pada konser mereka tanggal 10 Desember 2019, di Tembi Rumah Budaya, pukul 19.00.