Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengapresiasi penerapan alat pembayaran digital QRIS oleh para pelaku parekraf di Bali di era adaptasi new normal.
Menparerkaf saat Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru & Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Peninsula Nusa Dua, Bali, Kamis (30/7/2020) menjelaskan, penerapan QRIS menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam mendukung tatanan kehidupan era baru karena tidak akan ada kontak fisik dalam interaksi atau cashless.
“Dengan penerapan QRIS akan mempermudah sistem transaksi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tidak ribet, lebih cepat, dan kekinian,”
ujar Wishnutama Kusubandio.
Menparekraf mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang memfasilitasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) menerapkan QRIS untuk mendukung kemudahan usahanya.
Ia juga menjelaskan, penerapan QRIS menjadi salah satu cara untuk mengimplementasikan dan menjalankan protokol kesehatan sekaligus melaksanakan upaya pemulihan pariwisata di Bali. Sebagai bentuk citra positif yang tidak hanya diperhatikan masyarakat Indonesia, tapi juga diperhatikan masyarakat dunia.
“Maka dari itu, keberhasilan Bali dalam menjalankan hal tersebut akan memberi dampak pada bangkitnya pariwisata nasional.
Saat ini, pemerintah juga tengah memperjuangkan untuk memberikan stimulus pariwisata dalam bentuk insentif tiket pesawat,”
ujarnya.
Saat Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru & Digitalisasi Pariwisata Berbasis QRIS hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara, Kapolda Bali Irjen. Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho.
[artikel number=3 tag=”corona”]Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menjelaskan Penerapan kanal pembayaran QRIS di sektor pariwisata merupakan implementasi QRIS yang sudah diterapkan pada awal Januari 2020, yang seiring dengan program kepariwisataan dalam tatanan kehidupan Bali di era baru digitalisasi pariwisata berbasis QRIS.
“QRIS Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya sektor pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman.
Dan bisa diterapkan di semua sektor mulai dari retail, tiketing, pajak, atau untuk memenuhi kebutuhan wisatawan asing”
ujarnya.
Jumlah merchant yang sudah menggunakan QRIS di Bali per-24 Juli 2020 sudah mencapai 114.446 merchant, meningkat 337 persen dibandingkan pada awal 2020.
Dari angka tersebut sebanyak 57 persen pengguna QRIS berasal dari usaha mikro, 20 persen usaha kecil, 17 persen usaha menengah, dan 6 persen usaha berskala besar.