Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, meninjau kesiapan pelaksanaan travel bubble di Batam, Kepulauan Riau, dengan mengunjungi Pelabuhan Nongsapura.
Dalam peninjauan yang dilaksanakan pada Jumat (21/1/2022) ini, Sandiaga menyampaikan fasilitas yang ada di Pelabuhan Nongsapura dinilai sudah memadai untuk mengakomodasi kebijakan Travel Bubble yang bertujuan untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara dari sejumlah negara.
“Dari hasil pemantauan saya, kita sudah ready to go dan pelaku industri tadi menyampaikan dalam beberapa hari ke depan mereka akan memastikan kesiapannya sehingga nanti ketika diumumkan oleh Bapak Menko Perekonomian, ini segera langsung beroperasi,”
kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan kebijakan travel bubble ini merupakan bentuk dari kebijakan pemerintah yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
Harapannya, Travel Bubble dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi nasional, khususnya bagi Kepulauan Riau, serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Selain itu, Sandiaga menambahkan peninjauan yang dilakukannya ini bertujuan untuk memantau kesiapan Pelabuhan Nongsapura jelang pelaksanaan Leaders Retreat yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Januari 2022 di Bintan.
“(Presiden) juga akan melihat kebangkitan ekonomi kita dan tentunya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kepri dan kita hadir untuk mewujudkan,”
katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kepri, Anshar Ahmad, mengungkapkan referensi utama pembukaan Travel Bubble di Kepri adalah penanganan penyebaran COVID-19.
Menurutnya, Kepri cukup berhasil menangani pandemi COVID-19.
Tidak hanya itu, Anshar mengatakan persentase vaksinasi di Kepri juga telah mencapai 102 persen untuk dosis pertama, dan dosis kedua telah mencapai angka sekitar 90 persen.
“Artinya kita memang kerja ngebut dan hasil survei serologi kita kemarin, antibodi masyarakat Kepri sudah mencapai angka 90 persen.
Ini referensi ilmiah bagi teman-teman di Singapura dan negara lain bahwa kita sudah siap untuk melakukan ini hanya saja kita perlu mendengar beberapa masukan dari teman-teman pelaku pariwisata agar ketika ini dibuka memang iklimnya memungkinkan turis untuk datang ke kita dalam jumlah yang sudah kita tetapkan batasannya,”
ungkap Anshar.