Piknikdong.com, Karanganyar – Apa yang ada dalam pikiran ketika mendengar candi yang ada di Jawa Tengah? Pasti Candi Borobudur kan?
Tahukah kamu kalau di Jawa Tengah ada candi selain Borobudur? Candi ini sangat unik baik dari segi bentuk dan sejarahnya lho, namanya adalah Candi Cetho.
Candi Cetho merupakan salah satu wisata yang wajib dikunjungi saat liburan di Jawa Tengah, terutama area Karanganyar.
Candi ini berada di lereng gunung lawu, jadi bakal sangat menyenangkan ketika liburan disini, karena akan disambut udara yang sejuk khas pegunungan.
Memang bisa dibilang belum banyak yang tahu tentang keberadaan Candi Cetho, salah satunya karena kurang promosi dan tentu masih kalah terkenal dengan wisata sebelahnya yakni Grojogan Sewu.
Mengungkap Sejarah Candi Cetho Karanganyar
Seperti yang sudah disebutkan diatas tadi, jika Candi Cetho ini memiliki bentuk dan sejarah yang unik.
Candi Cetho merupakan salah satu Candi peninggalan kerajaan Hindu, dan hingga saat ini masih sering ditemui beberapa aktivitas keagamaan disini.
Menurut sejarahnya, Candi Cetho ditemukan oleh seorang arkeolog Belanda yang bernama Van de Vlies sekitar tahun 1842.
Saat itu Candi Cetho sangat memprihatinkan, hanya terdapat beberapa teras dengan bebatuan yang ditutupi oleh lumut.
Meskipun sudah ditemukan pada tahun 1842, Candi Cetho baru digali pertama kali dengan tujuan rekonstruksi pada tahun 1928 oleh Commissie vor Oudheiddienst (Dinas Purbakala Hindia Belanda).
Seletah itu ada pemugaran oleh Humardani dimana belau adalah asisten Pribadi Presiden Soeharto tahun 1970.
Menurut peneliti A.J. Bernet Kempers, menyimpulkan Candi Cetho diperkirakan dibangun pada tahun 1451-1457 atau saat Raja Brawijaya V berkuasa di Majapahit.
Hal ini berdasarkan sengkalan yang bunyinya “Welut wiku anakut iku” dan diperkuat adanya batu-batu berhiaskan “Surya Majapahit” yang menjadi lambang kebesaran Majapahit kala itu.
Konon Candi Cetho ini dibangun untuk ritual tolak bala atau ruwatan, ketika saat itu Majapahit sedang banyak terjadi kerusuhan dan permasalahan.
Asal Usul Candi Cetho Karanganyar
Asal-usul dari nama Candi Cetho ini diambil dari nama Dusun dimana Candi tersebut berada yakni Dusun Cetho.
Makna dari kata “Cetho” adalah terlihat jelas (dalam bahasa jawa) sedangkan kenapa dinamakan Dusun Cetho, karena siapapun yang datang kesini akan melihat jelas keindahan pemandangan yang terhampar luas.
Kita bisa menikmati keindahan kebun Teh Kemuning dari atas, dan persawahan penduduk.
Lokasi & Rute Menuju Candi Cetho Karanganyar
Candi Cetho berada tepat di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Jenawi, Kab Karanganyar, Jawa Tengah.
Jika dari pusat Kota Solo, kita bisa langsung menuju Kab. Karanganyar. Setelah itu ikuti saja papan arah menuju Air Terjun Grojogan Sewu.
Nah tepat sebelum Grojogan Sewu, disana ada papan menuju Candi Cetho Karanganyar, lalu itu tinggal ikuti saja jalannya. Jadi sangat mudah.
Keunikan Candi Cetho Karanganyar
Banyak sekali keunikan Candi Cetho, salah satunya adalah Candi yang berada di kaki Gunung dengan kesejukan alami, ditambah adanya sisi mistis. Nah semakin penasaran bukan?
Dibalik keindahan alam yang disajikan Candi Cetho, ada sisi mistis disini, salah satunya adalah Candi Cetho merupakan tempat bertapa atau semedi.
Selain itu juga digunakan untuk upacara rutin setiap tanggal 1 suro pada peringatan Wuku Medangsia.
Berbagai aktivitas yang berbau magis dilakukan di komplek wisata, karena seperti yang disebutkan di awal tadi, Candi Cetho merupakan tempat untuk upacara Ruwatan.
Di mana memiliki arti upacara adat untuk pensucian diri dari kehinaan yang disebabkan beberapa permasalahan seperti kutukan, perbudakan, kesengsaraan, dan penyakit.
Keunikan lain yang disuguhkan Candi Cetho adalah adanya tatanan batu yang berbentuk Lingga Yoni yang memang sepintas terkesan vulgar sekali.
Namun jika dilihat dari sisi lain, hal ini merupakan lambang dari kesuburan, ditambah ada juga batu yang berbentuk kura-kura yang merupakan simbol penciptaan alam.
Hal ini hanya ada di Candi Cetho lho, jadi yang penasaran seperti apa, bisa langsung atur jadwal liburan kesini.
Teras Candi Cetho ada 7 yang melambangkan kehidupan manusia, yang dalam agama Hindu merupakan tujuh tingkatan.
Ketujuh tingkatan itu adalah Bhurloka, Bhuvarloka, Svarloka, Caturloka, Janaloka, Tapaloka dan Saptaloka. Dari teras satu ke yang lain dihubungkan dua jalan dan satu pintu masuk.
Teras paling rendah melambangkan derajat manusia yang masih rendah karena dikuasai hawa nafsu dan untuk teras tertinggi adalah yang paling suci dimana hal ini melambangkan manusia yang sudah terbebas dari hawa nafsu, jadi sudah terbebas dari hukum karma.
Harga Tiket Masuk Candi Cetho Karanganyar
Untuk memasuki Candi Cetho Karanganyar bisa dibilang sangat murah jika dibandingkan Candi lain, baik yang ada di Yogyakarta maupun Jawa Tengah.
Kita cukup mengeluarkan uang sekitar Rp. 7.000 saja untuk dan Rp. 2000 untuk parkir motor, sedangkan untuk parkir mobil dibebankan biaya Rp. 5.000.
Untuk jam buka Candi Cetho Karanganyar adalah dari jam 08.00-16.30 WIB.
*Harga sewaktu-waktu bisa berubah
Tips Liburan di Candi Cetho Karanganyar
1. Bawalah bekal sendiri seperti minuman dan camilan, karena di lokasi Candi tidak tersedia. Wajar aja sih, karena disini merupakan tempat ibadah dan letaknya juga di lereng gunung.
Untuk mencari makanan dan bekal bisa di area parkiran, disini sudah banyak warga yang menjajakan makanan.
2. Setelah tiket masuk, pengunjung akan diberi pinjaman kain poleng untuk di kenakan. Santai bakal dibantu mengenakan oleh penjaga kok.
3. Karena Candi Cetho merupakan area yang digunakan untuk ibadah, sebaiknya jaga perlakuan saat liburan disana ya.
4. Bawa kembali sampah. Hal ini selalu mimin tekankan, karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga kebersihan.
5. Bagi wanita yang sedang haid sebaiknya jangan memasuki area candi, hal ini tertulis di papan tata tertib juga.
6. Jika ingin menginap, pengunjung bisa menggunakan hotel/penginapan yang berada diluar Candi, tepatnya disekitar sebelum papan arah masuk Candi Cetho.
Penginapan disini bisa dibilang sangat terjangkau, namun harus tetap pintar dalam mencari hotel/penginapan yang memiliki fasilitas baik.