Gelaran Matra Kriya Fest 2022 kali ini tidak hanya dipusatkan di Taman Budaya Yogyakarta saja.
Pada program Kriyaventura atau kunjungan ke studio seniman, MKF kali ini mendatangi Studio Kalahan milik seniman Heri Dono. Berlokasi di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Pada kesempatan ini Heri Dono menyambut dan menemani tour di Studio Kalahan. Satu persatu ruangan penuh dengan karya seni dan arsip dikunjungi peserta.
Dengan cermat Heri Dono menjelaskan sejarah serta latar belakang dari karya yang dibuatnya. Pada akhir sesi peserta dikumpulkan di halaman tengah untuk berdiskusi langsung dengan Heri Dono.
Heri Dono menjelaskan
“Seniman perlu memperkaya wawasan dengan membaca buku.
Selain itu seniman juga perlu membangun jaringan.
Ide dan inspirasi sangat penting, maka sangat perlu menjaga arsip. Ritual yang digunakan adalah intelektualitas”.
Selanjutnya peserta dibawa ke Studio Natural Eco Fashion milik Novi Bamboo.
Studio yang terletak di Jalan Bantul ini menerapkan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu yang dilakukan adalah mengurangi penggunaan pendingin ruangan yang boros listrik.
Selain itu, studio ini juga memilih menggunakan material kaca agar pencahaan alami lebih mudah masuk.
Pada kesempatan kali ini, Novi Bamboo menjelaskan bagaimana studio ini terbentuk. Kepedulian terhadap lingkungan diterapkan pula pada produk fashionnya.
Produk fashion studio ini menggunakan serat bambu yang merupakan bahan alami. Selain serat bambu, produk yang dihasilkan apabila belum terjual tetap disimpan.
Produk tersebut disimpan dan tidak dihancurkan agar tidak mengganggu lingkungan.
Novi berpesan,
“Penggunaan bahan alami amatlah penting.
Kita perlu menjaga lingkungan kita, maka pilihlah teknik dan material yang tidak merusak alam”.
Pada sesi diskusi Novi Bamboo juga mengutarakan agar terus berkarya. Orisinalitas karya sangatlah dibutuhkan untuk seniman. Novi menambahkan, untuk jangan minder apabila karyamu berbeda.
Selain Kriyaventura, pada sore hari digelar pula fashion show yang menampilkan dua desainer muda.
Dheasari menampilkan 5 busana dengan tema WeafingPoms. Karya Dheasari tampil unik dengan warna cerah dan nyentrik.
Desainer kedua adalah Haristiani. Haristiani atau lebih akrab dipanggil Hariso menampilkan busana dengan tema Mangsa mengaplikasikan motif Kembang Setaman pada busana ready to wear.
Tampil pula sajian Tari Ronggeng Nyentrik dari Komunitas Sundanesia.
Acara ditutup dengan penampilan musik dari Orkes Sidodadi. Sebuah grup musik beranggotakan anak muda yang biasa menampilkan keroncong maupun musik pop.
Segenap pengunjung terus memadati Galeri MKF 2022 hingga malam hari. Pameran setiap hari dibuka mulai pukul 10.00-20.00 WIB.