in ,

Ngayogjazz 2021 “Tetep Ngejazz Lan Waspada” Bisa Nonton Offline, Ini Syaratnya!

gnews piknikdong
Bagikan:

Bukan Ngayogjazz namanya jika tidak memunculkan ide-ide nyeleneh yang menjadi ciri khas dari tagline pada setiap penyelenggaraannya.

Tahun ini, tagline yang dipilih terinspirasi dari falsafah Jawa “Tetep Eling Lan Waspada” yang kemudian dimodifikasi oleh Ngayogjazz menjadi “Tetep Ngejazz Lan Waspada”.

Ngayogjazz 2021 Tetep Ngejazz Lan Waspada
Ngayogjazz 2021 Tetep Ngejazz Lan Waspada, photo : Andri/piknikdong

Terutama di masa pandemi ini kita memang harus selalu ingat dan waspada karena kita belum benar-benar bebas dari virus covid – 19.

Tema ini dipilih sebagai upaya Ngayogjazz untuk menghadapi tantangan yang ada dengan kondisi pandemi yang saat ini diharapkan berangsur membaik.

Melalui tagline “Tetep Ngejazz Lan Waspada”, Ngayogjazz mengajak agar para pelaku seni budaya, khususnya pelaku seni pertunjukan, musisi, dan seniman, dan juga para penikmat untuk tetap bergerak dan berkreasi.

Namun, semua itu dibarengi juga dengan sikap waspada, tetap menjaga diri, dan selalu menerapkan protokol kesehatan supaya bisa terhindar dari persebaran pandemi yang belum usai.

Lokasi Ngayogjazz 2021

Tahun ini Ngayogjazz memutuskan untuk kembali berkunjung ke desa yang pernah turut serta untuk pelaksanaan Ngayogjazz. Dusun Karang Tanjung, Desa Pandowoharjo, Ngaglik, Sleman.

Karang Tanjung merupakan desa wisata berbasis kampung iklim. Masyarakat di desa ini memiliki kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup.

Dalam rangka mendorong masyarakat untuk melakukan peningkatan adaptasi terhadap perubahan iklim, Dusun Karang Tanjung memiliki program yang bernama Program Kampung Iklim.

Selain itu, banyak potensi budaya yang bisa dieksplorasi di Dusun Karang Tanjung seperti Bregada, Jatilan Edan-edanan, dan Cokekan, dan potensi UMKM yang beragam.

Rangkaian Acara Ngayogjazz 2021

Ngayogjazz 2021 menyajikan berbagai rangkaian acara yang menambah semarak
pelaksanaannya.

Workshop Reriungan

Workshop Reriungan adalah rangkaian acara bagi beberapa komunitas jazz untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan berkarya bersama Sri Hanuraga (peraih AMI AWARD untuk Artis Jazz Instrumentalia Terbaik 2016).

Workshop ini dilaksanakan secara daring selama satu bulan sebelum pelaksanaan Ngayogjazz. Nantinya, hasil workshop selama satu bulan ini akan menghasilkan satu kolaborasi yang dipresentasikan di hari pelaksanaan Ngayogjazz 2021.

Lekasan Ngayogjazz

Lekasan Ngayogjazz bertujuan memberikan ruang bagi rekan-rekan komunitas tetap berkarya walaupun pandemi melanda.

Lekasan juga menjadi ajang untuk tetap menjalin komunikasi dengan rekan-rekan komunitas di luar Yogyakarta, sekaligus semua yang pernah menjadi bagian dari kemeriahannya.

Berkolaborasi bersama dengan Komunitas Jazz Yogyakarta serta para pranata acara Ngayogjazz, Lekasan akan disiarkan langsung pada tanggal 16 dan 18 November 2021 melalui kanal YouTube Ngayogjazz.

Konser Hybird (Daring dan Luring)

Tahun ini akhirnya suasana nonton jazz di desa dapat dirasakan kembali oleh penonton. Ngayogjazz 2021 nantinya dapat disaksikan secara daring dan luring pada Sabtu Kliwon, 20 November 2021.

Syarat nonton Ngayogjazz 2021 Offline (Luring)

Pertunjukan dari para musisi jazz dapat dinikmati daring melalui website www.ngayogjazz.com. Sedangkan penonton yang ingin menikmati Ngayogjazz 2021 secara langsung harus memenuhi beberapa syarat seperti :

1. Berusia di atas 12 tahun

2. Sehat jasmani dan rohani

3. Telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap

4. Bersedia menerapkan standar protokol kesehatan yang berlaku selama berada di lokasi.

Yang berbeda di Ngayogjazz tahun ini adalah bagi masyarakat yang ingin menonton langsung di lokasi harus membeli paket produk UMKM Desa Karang Tanjung terlebih dahulu seharga Rp50.000,00 per orang di aplikasi visitingjogja.

Selain berisi produk UMKM, paket yang tersedia dalam jumlah terbatas ini sudah termasuk voucher makan minum di lokasi dan biaya parkir pengunjung.

Ngayogjazz 2021 akan menampilkan sejumlah musisi seperti: Krakatau Ethno, Balawan & Brayat Endah Laras, Nita Aartsen & JogJaC Team (Mike Del Ferro, Alexander, Olaf Keus, Kuba Skowronski), Kua Etnika & Peni Candra Rini, Frau, Peemaï (Perancis), Papua Original, Mario Zwinkle and Joyosudarmos, Noto dan Swingayogya, dan tentunya komunitas jazz se-Nusantara.

Selama lima belas tahun berjalan, Ngayogjazz telah banyak berkembang bahkan melebihi harapan dari para penggagasnya.

Terutama jika menyinggung soal tontonan bagi semua kalangan dan menciptakan masyarakat pendukung produk seni.

Tentu saja ini merupakan sebuah investasi kultural yang tak ternilai. Ngayogjazz selalu mengajak semua pihak untuk turut serta dalam jamming session, menjadi bagian dari gelaran jazz tahunan yang diadakan di desa.

Dengan berbagai upaya ini, harapannya Ngayogjazz dapat terus jamming dan bergembira ria bersama para sedulur jazz.

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 5 / 5. Jumlah 9

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.