Kemerdekaan Indonesia merupakan buah dari perjuangan panjang. Para negarawan berdinamika dalam mewujudkan ruang pembebasan dari penjajahan.
Tentu, pasang surut pemerintahan saat itu tidak dapat dibayangkan, begitu pula kondisi genting yang menyergap.
Puncak dari perjuangan panjang ini dicetuskannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1945.
Indonesia lahir sebagai negara baru atas dukungan berbagai kekuasaan dari kota kerajaan, yang lebih dahulu otonom sebagai pusat-pusat pemerintahan.
Pernyataan Bangsa Indonesia melalui proklamasi menjadi titik balik dari perjuangan baru. Tidak hanya mengenai ‘pemindahan’ kekuasaan, melainkan perubahan peta politik yang begitu berwarna.
Amanat 5 September 1945, pemindahan ibu kota negara ke Yogyakarta, Agresi Militer Belanda II, Serangan Umum 1 Maret 1949 hingga kelahiran Republik Indonesia Serikat menjadi momentum sejarah yang tidak dapat dielakkan.
Sementara itu, kehadiran keraton dan masyarakat Yogyakarta dalam dinamika politik nasional tidak dapat dipungkiri.
Dedikasi Yogyakarta kepada nasional rupanya tidak dapat diukur dari Amanat 5 September 1945, namun peran-peran vital telah diwujudkan dalam berbagai hal.
Pada bidang pendidikan, Keraton Yogyakarta merintis pendidikan berbasis budaya melalui sekolah tamanan, kemudian berkembang menjadi sekolah-sekolah ala Barat.
Puncaknya, kehadiran 71 sekolah partikelir pada pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII menjadi bukti perhatian sultan atas pendidikan.
Sekolah-sekolah tersebut selanjutnya berkembang menjadi Hollandsch Inlandsche School dan mengakomodasi kebutuhan pendidikan di Yogyakarta.
Estafet perjuangan di bidang pendidikan diteruskan pula oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan mengizinkan kawasan keraton sebagai ruang belajar Universitas Gadjah Mada.
Di sisi lain Sri Sultan Hamengku Buwono IX secara pribadi terlibat langsung dalam upaya mempertahankan kemerdekaan.
Peran sultan dalam politik praktis menjadi catatan sejarah penting dari Yogyakarta untuk bangsa.
“Perjuangan ini dilanjutkan pula oleh Sri Sultan Hamengku Bawono ka.
10 dalam mempertahankan kedaulatan republik melalui praktik-praktik budaya dan reformasi di Yogyakarta.
Potret pisowanan ageng pada tahun 1998 menjadi fakta atas peran sultan dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia”
tangkas GKR Mangkubumi
Pada tahun 2022, dalam rangka memperingati ulang tahun kenaikan takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Keraton Yogyakarta kembali menggelar agenda Simposium Internasional dan Pameran bertema Jayapatra: Dedikasi Yogyakarta bagi Bangsa.
Jayapatra berarti perjanjian kemenangan, yang mengacu pada perjuangan menempuh kemerdekaan dipenuhi dengan berbagai perjanjian hingga memenangkan sebuah kebebasan.
Payung tema ini hadir sebagai upaya menarik kembali sejarah panjang Yogyakarta sebagai kota kerajaan yang memiliki pengaruh besar atas kelahiran republik.
Peran-peran di bidang pendidikan, sosial, politik, ekonomi, hingga kebudayaan selanjutnya diterjemahkan dalam masing-masing tema simposium, sekaligus sudut-sudut ruang pamer.
Agenda ini menjadi momentum untuk kembali merefleksikan diri atas perjuangan panjang dalam merebut kemerdekaan sekaligus mengejawantahkan berbagai praktik dalam menjaga kemerdekaan.
Selamat menjadi bagian dari memorabilia perjuangan Yogyakarta dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
Rangkaian Kegiatan Pameran Jayapatra
1. Simposium Internasional
Tema: Kasultanan of Yogyakarta and It’s Contribution for the Nation.
Pelaksanaan Acara : 8 Maret 2022
Acara : Daring melalui zoom
2. Pameran Temporer
Judul Pameran : Jayapatra, Dedikasi Yogyakarta bagi Bangsa
Pelaksanaan Acara : Maret – Juni 2022
Waktu Kunjungan : 08.00 – 15.00 WIB
Lokasi : Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta
Agenda Pendukung Pameran
1. Pembukaan Pameran
Waktu Pelaksanaan : 7 Maret 2022
Acara : Live streaming di Youtube Kraton Jogja
2. Virtual Tour
Waktu Pelaksanaan : Maret – Juni 2022
Acara : Virtual Tour Pameran
Tanggal : Bulan Maret, Tanggal 26 dan 31 Maret 2022
Bulan April, Tanggal 2, 7, 9, 14, 21, 28 April 2022
Bulan Mei, Tanggal 12, 24, 31 Mei 2022
Bulan Juni, Tanggal 2 dan 4 Juni 2022
3. Virtual Tour Tematik
Waktu Pelaksanaan : Maret – Juni 2022
Acara : Virtual Tour Tematik
Tanggal : Tanggal 12 dan 14 Mei 2022
Tanggal 19 dan 21 Mei 2022
Tanggal 26 dan 28 Mei 2022
4. Webinar Tematik
Waktu Pelaksanaan : April 2022
Tanggal : 16, 23, dan 24 April 2022
Acara : Webinar Pameran Jayapatra
5. Lomba Sketsa
Waktu Pelaksanaan : Mei-Juni 2022
Acara : Online Lomba Sketsa
6. Penutupan Pameran
Waktu Pelaksanaan : 12 Juni 2022
Acara : Live streaming Pagelaran Wayang Wong