in ,

Kolaborasi Pematung Bersama Kalurahan Budaya, Pameran Maket Jogja Street Sclupture Project 4 Resmi Dibuka

gnews piknikdong
Bagikan:

Asosiasi Pematung Indonesia (API) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Pameran Maket Jogja Street Sclupture Project 4 (JSSP 4) dengan tajuk Jogja Patung Publik Nyawiji.

Pameran yang diikuti 8 kelompok pematung ini digelar dari tanggal 30 September 2021-1 Oktober 2021, di Galeri Pendhapa Art Space.

Jogja Street Sclupture Project 4, Dari kiri ke kanan. Perwakilan kelompok Klinik Art Studio menjelaskan karyanya untuk Kalurahan Panggngharjo
Dari kiri ke kanan. Perwakilan kelompok Klinik Art Studio menjelaskan karyanya untuk Kalurahan Panggngharjo

Penyelenggaraan JSSP 4 sendiri akan terasa berbeda. Hal tersebut dikarenakan penyelenggaraan pameran yang akan berlangsung di 8 Kalurahan Budaya.

Diantaranya pada 8 titik lokasi, yaitu Kalurahan Panggungharjo, Kalurahan Bangunjiwo, Kalurahan Sabdodadi, Kalurahan Gilangharjo, untuk Kabupaten Bantul serta Kalurahan Wedomartani, Kalurahan Girikerto, Kalurahan Pandowoharjo dan Kalurahan Margodadi untuk Kabupaten Sleman.

Nugroho selaku ketua panitia JSSP 4 mengatakan, JSSP 4 kali ini mengangkat tema Jogja Patung Publik Nyawiji.

Satu bentuk wacana kemasyarakatan, bahwa gerakan kesenian kebudayaan haruslah memiliki kesinambungan.

“Tidak berhenti disitu saja, kami merealisasikan kegiatan ini dengan benar-benar terjun ke masyarakat.

Melalui 8 Kalurahan Budaya, terdapat 8 kelompok seniman yang akan bersama untuk mewujudkan tetenger,”

ungkapnya.

Kesempatan kali ini juga menghadirkan Dunadi yang merupakan Sekjen Asosiasi Pematung Indonesia.

Dunadi menjelaskan bahwa program ini menitik beratkan pada pentingnya riset sebelum membuat karya patung, agar karya yang diciptakan bisa menjadi gambaran atau ikon potensi di setiap kalurahan Budaya.

JSSP 4 akan mengemban misi untuk mencipta tetenger atau ikon untuk masing-masing Kalurahan budaya.

Ibu Dra. Y Eni Lestari Rahayu selaku Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan, JSSP 4 akan menjadi jalan untuk memunculkan potensi dari setiap Kalurahan Budaya.

Sejalan dengan program Kalurahan Budaya yang menjadi unggulan program Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara ini menampilkan karya maket 8 kelompok pematung yaitu:

1. KLINIK ART STUDIO  / PANGGUNGHARJO (Indra Lesmana, Bio Andaru, Agung Qurniawan).

2. JIWA SEHAT / BANGUNJIWO (Komroden Haro, Basrizal Albara, Sardjito).

3. DEWI SRI  / SABDODADI (Harry Susanto, Amboro Liring, Edi Priyanto).

4. PANDAI RUANG  / GILANGHARJO (Wisnu Ajitama, Muhammad Ramdan, Muntoha Tri Subekti).

5. DADA (K)  / WEDOMARTANI (Liflatul Muhtarom, Setiyo Nugroho, Irwan Riswoto).

6. BURUH SENI  / GIRIKERTO (Dwi Galuh Kusuma, A Susiyanindra Ardiprana, Angga Deri Pradeta).

7. HOKKI / PANDOWOHARJO (Khusna Hardiyanto, Edi Erwanto, Iwan Nugroho Agus).

8. YOS  / MARGODADI (Dedy Maryadi, Kukuh Karsono, Endri Cahyono).

Tak lupa turut mengundang Lurah 8 Kalurahan budaya. Hadirin begitu antusias melihat pameran maket ini.

Terjadi pula diskusi yang menarik antara seniman, Dinas Kebudayaan serta masing-masing Lurah. Pameran maket berlangsung sampai tanggal 1 Oktober 2021.

Pengunjung dapat melakukan reservasi terlebih dahulu untuk dalam menikmati pameran ini. Pameran maket juga dapat dinikmati melalui youtube Dinas Kebudayaan DIY tasteofjogja disbuddiy.

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 5 / 5. Jumlah 2

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.