Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan all out mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) serta turut mengglorifikasi event yang puncak kegiatannya akan berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali.
Menparekraf Sandiaga saat “Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (17/10/2022) menjelaskan, Kemenparekraf mendapatkan tugas penting dalam mendukung event ini.
Presiden Joko Widodo dalam rapat Sidang Kabinet lalu meminta Kemenparekraf mendukung glorifikasi konferensi internasional yang ditargetkan mendatangkan 50 ribu wisatawan mancanegara tersebut.
Sesuai Keppres No.12 tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, Menparekraf ditetapkan sebagai wakil penanggung jawab bidang komunikasi dan media serta Wamenparekraf sebagai anggota penanggung jawab bidang side event.
“Seluruh platform owned media milik Kemenparekraf akan kita arahkan untuk mendukung KTT G20.
Dan outputnya sesuai perencanaan masing-masing kami tugaskan Kepala Biro Komunikasi juga menjadi anggota Dewan Redaksi Media Center selama KTT G20 periode 13-17 November 2022 di BICC, Nusa Dua, Bali,”
ujarnya.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf secara khusus juga diminta untuk mengangkat narasi budaya dalam mendukung KTT G20 untuk kemudian didiseminasikan kepada seluruh kementerian/lembaga nasional hingga stakeholder pariwisata.
“Selain itu, kami juga mendapatkan arahan untuk membuat konten spouse G20 dari sisi budaya (suvenir, pameran, kuliner, tari, dekorasi, baju adat, dll) dalam bentuk siaran pers, foto, dan video untuk diserahkan kepada dewan redaksi dan menjadi konten nasional,”
ujarnya.
Ancaman Resesi di Sektor Parekraf
Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan itu menanggapi ancaman resesi akibat tekanan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Di tengah guncangan perekonomian global dan tekanan stabilitas politik dunia, perekonomian Indonesia sendiri menguat dengan tumbuh sebesar 5,3 persen pada Triwulan II 2022.
Survei Bloomberg (2022) menyebutkan, risiko resesi Indonesia hanya sebesar 3 persen, lebih rendah dibandingkan negara lain.
“Alhamdulillah dengan kolaborasi antara berbagai pihak dalam menjaga daya beli sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui pelonggaran mobilitas masyarakat yang mengedepankan produk lokal dan menekan angka impor.
Kita patut bersyukur, namun tidak boleh terlena,”
ujarnya.
Untuk itu, lanjut Sandiaga, pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada pelaku parekraf di tanah air melalui berbagai program dan kegiatan.
Mulai dari program insentif dan bantuan promosi daya tarik wisata unggulan daerah, fasilitasi peningkatan kompetensi SDM lokal dan pemberian dukungan subsidi, penguatan implementasi pariwisata dan ekonomi kreatif juga mendorong pemerataan bantuan modal untuk pelaku usaha terutama dalam hal pemasaran produk dan pengembangan pasar.
Selain itu juga fasilitasi pelaku dalam pengembangan pasar (dalam/luar negeri) melalui pameran/expo dan fasilitasi pendaftaran yang diikuti dengan pendampingan percepatan perolehan HKI (Hak Kekayaan Intelektual).
“Gerakan Nasional seperti Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata Indonesia harus tetap kita lakukan dan kita galakkan, untuk mendukung penggunaan produk lokal serta menekan angka impor Indonesia,”
ujarnya.