Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, meresmikan Situs Parhutaan Ompung Tuan Sorimangaraja di Kabupaten Samosir. Peresmian dilakukan Menparekraf Sandiaga secara daring dari Jakarta.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam sambutannya, Senin (5/7/2021), mengatakan situs ini merupakan suatu warisan sejarah dan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Batak.
Karena, perkampungan yang dalam bahasa Batak Toba disebut dengan parhutaan ini diketahui merupakan tempat tinggal dari salah seorang leluhur masyarakat Batak, yaitu Ompu Tuan Sorimangaraja.
“Dalam silsilah marga-marga Batak, Anak Siraja Batak adalah Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon.
Guru Tatea Bulan bermukim di Pusuk Buhit sebelah barat, sedangkan Raja Isumbaon bermukim di Pusuk Buhit sebelah Timur.
Anak Raja Isumbaon bernama Ompu Tuan Sorimangaraja, dulu bermukim di tempat ini,”
kata Sandiaga.
Sehingga, dengan diresmikannya situs ini, lanjut Sandiaga, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Danau Toba sebagai salah satu dari destinasi super prioritas (DSP). Khususnya di sisi pariwisata sejarah yang lekat dengan nilai tradisi, budaya, dan religi.
“Nantinya, situs ini akan menjadi destinasi wisata baru di Kawasan Danau Toba, tujuan wisata sejarah leluhur Batak, serta tujuan wisata minat khusus.
Sebagai tujuan wisata leluhur Batak, tempat ini berpotensi menjadi tujuan wisata bagi jutaan orang Batak pada masa yang akan datang,”
katanya.
Sandiaga mengungkapkan pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Samosir dan masyarakat setempat untuk mengelola lokasi ini dengan baik.
Ia juga berharap agar lebih banyak situs sejarah dan budaya yang dikembangkan di sekitar Danau Toba.
“Kami sangat mendukung dan berharap kedepannya akan semakin banyak ditemukan situs sejarah Batak yang kelak dapat berkontribusi bagi pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba,”
ungkap Sandiaga.
Selain memberikan sambutan, Menparekraf Sandiaga juga menyempatkan diri menandatangani prasasti peresmian Situs Parhutaan Ompu Sorimangaraja secara virtual.
Acara ini sendiri dilaksanakan secara hybrid langsung dari lokasi Parhutaan Ompu Tuan Sorimangaraja di Sijambur Mula Tompa yang terletak di kawasan Pusuk Buhit.
Acara ini dihadiri secara luring oleh Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom; Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba (BPOPDT), Jimmy Bernando Panjaitan; dan Anggota Komisi III DPR, HInca Panjaitan.
Sementara, tamu yang hadir secara daring adalah Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, dan Direktur Tata Kelola Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua.
Vandiko Gultom dalam sambutannya mengungkapkan peresmian ini merupakan salah satu langkah menjadikan kawasan Pusuk Buhit menjadi titik nol peradaban Bangso Batak.
“Langkah selanjutnya dari pengembangan ini seperti penelitian lanjutan oleh lembaga peneliti, seminar dan focus group discussion untuk mengembangkan dan melestarikan wilayah teritorial Bangso Batak,”
ujar Vandiko.
[artikel number=3 tag=”sandiaga”]Sementara, Dirut BPOPDT, Jimmy Bernando Panjaitan, berharap ada kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Samosir dan masyarakat setempat yang dalam hal ini diwakili oleh Komunitas Rumahela untuk mengelola dan menjaga situs ini.
“Sehingga di masa yang akan datang situs ini tidak hanya menjadi tempat belajar orang-orang, tetapi juga bisa berguna bagi kemajuan perekonomian masyarakat setempat,”
ungkap Jimmy.