Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.
“Ada alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman,”
kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu, sumber berita www.pu.go.id.
Dikutip dari pernyataan presiden joko widodo
“Ada usulan untuk membuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral, sudah saya setujui.
Sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Terowongan bawah tanah, sehingga tidak menyeberang jalan”
Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter.
Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 m hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 m.
Selain untuk mempermudah akses jama’ah antar bangunan rumah ibadah terowongan silaturahmi juga dijadikan sebagai ikon kebhinekaan.
Melihat arsitektur dari terowongan silaturahmi ini menggunakan gaya modern dimana interior dari bangunan ini dilengkapi dengan konsep desain pilar berulang yang menggunakan material marmer serta dilengkapi dengan railing sebagai simbol jabat tangan.
Dan untuk bagian eksterior pada bangunan ini menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang.
Fasilitas pada bangunan ini juga terbilang komplit dimana terdapat tangga, serta dilengkapi dengan ramp/lift/difabel lift untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.
Selain berbagai fasilitas yang ada dalam bangunan terowongan silaturahmi ini juga terdapat bermacam ornamen hiasan dalam berbagai bentuk relief dan juga media digital, salah satunya adalah galeri diorama yang menceritakan hubungan toleransi anatar umat beragama di Indonesia.
Tak ketinggalan pada masing-masing pintu masuk pengunjung akan sisuguhkan kutipan mengenai pentingnya silaturahmi dari Agama Islam dan Agama Katolik.
Progres Terowongan Silaturahmi
Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Saat ini progres fisiknya telah mencapai 61% dan ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2021.#SigapMembangunNegeri pic.twitter.com/CuJPH6EpSi
— Kementerian PUPR (@KemenPU) May 31, 2021
Dikutip dari twitter resmi Kementerian PUPR @kemenpu, jika Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
Saat ini progres fisiknya telah mencapai 61% dan ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2021.
Anggaran Terowongan Silaturahmi
Lebih lanjut mengenai lingkup pekerjaan terowongan silaturahmi ini meliputi pengerjaan konstruksi dari bangunan ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya, untuk bagian manajemen konstruksi dikerjakan oleh PT Virama Karya dan bagian Perencana dikerjakan oleh PT Yodya Karya.
Pembangunan terowongan yang sudah dimulai sejak 15 desember 2020 ini menyerap anggaran sebesar Rp37,3 miliar.
Sebelum pembangunan terowongan silaturahmi ini PUPR telah menyelesaikan renovasi masjid istiqlal yang sudah diresmikan oleh presiden joko widodo pada 7 Januari 2021 lalu.
Sebagai penutup diharapkan terowongan silaturahmi ini bisa menjadi ikon kebhinekaan yang melengkapi tempat ibadah Masjid Istiqlal dan juga Gereja Katedral.