Piknikdong.com, News – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 61% terhadap PDB nasional.
Di antara sektor yang mendominasi, industri food & beverage (F&B) menjadi salah satu yang paling berkembang, dengan pertumbuhan stabil sekitar 4,5% per tahun.

Pada 2024, nilai industri ini diperkirakan mencapai Rp853,7 triliun (~US$51,5 miliar), menjadikannya sektor non-migas terbesar dalam ekonomi Indonesia.
Salah satu proyek yang ikut mendukung ekosistem kuliner lokal adalah Kisarasa by The Daily Company (DailyCo), sebuah serial dokumenter YouTube yang mendalami kisah di balik hidangan-hidangan ikonik Indonesia.
Memasuki musim ketiga, Kisarasa tidak sekadar menyajikan perjalanan kuliner, tetapi juga menggali akar budaya, sejarah, dan tradisi di balik setiap makanan khas Nusantara.
Perjalanan Kuliner Bersama Chef Juna & Chef Renatta
Dua figur ternama di dunia kuliner, Chef Juna Rorimpandey dan Chef Renatta Moeloek, memandu penonton dalam menjelajahi kekayaan rasa Indonesia.
Chef Juna, yang memiliki latar belakang masakan Prancis dan Jepang, dikenal dengan pendekatan tegas dan disiplinnya.
Namun, dalam Kisarasa, ia memperlihatkan sisi yang lebih reflektif dan mendalam terhadap budaya kuliner Indonesia.
Sementara itu, Chef Renatta, lulusan Le Cordon Bleu Paris, memiliki perspektif unik dalam mengadaptasi masakan tradisional dengan sentuhan modern.
Bersama Chef Juna, mereka menghadirkan pengalaman yang lebih dari sekadar eksplorasi kuliner—tetapi juga merayakan keunikan setiap hidangan serta kisah para pembuatnya.
Mengangkat UMKM Kuliner dan Keberlanjutan
Lebih dari sekadar hiburan, Kisarasa berfungsi sebagai platform untuk menyoroti peran petani, pengrajin makanan, dan wirausaha lokal yang sering luput dari perhatian publik.
Dokumenter ini memberikan eksposur yang berarti, membantu para pelaku usaha mendapatkan apresiasi, meningkatkan kredibilitas, dan memperluas pasar mereka.
Kelvin Subowo, Founder & CEO DailyCo, menyatakan:
“Kisarasa bukan sekadar tontonan kuliner biasa. Ini adalah panggung bagi para pengusaha kecil—petani, artisan, hingga pedagang kaki lima—yang selama ini menjadi tulang punggung industri makanan Indonesia. Dengan memperkenalkan mereka ke audiens yang lebih luas, kami berharap mereka bisa tumbuh, berkembang, dan semakin dihargai.”
Salah satu contoh sukses dari Kisarasa adalah Ibu Romlah, pengusaha Kluwek yang muncul di Musim 1, Episode 08.
Setelah tampil di acara ini, pesanan produknya meningkat hingga 25%, dengan pelanggan baru dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra, dan Kalimantan.
“Sejak tampil di Kisarasa, permintaan kluwek saya melonjak. Sebelumnya, saya hanya bisa memproduksi sekitar 8 ton per minggu, tetapi sekarang kapasitasnya bertambah secara signifikan,” ungkap Ibu Romlah.
Dampak Nyata Kisarasa & Masa Depan DailyCo
Seiring dengan meningkatnya perhatian global terhadap bisnis berbasis keberlanjutan dan komunitas, Kisarasa menjadi contoh nyata bagaimana storytelling yang tepat dapat memberikan dampak sosial sekaligus membangun merek.
Ke depan, DailyCo berencana memperluas dampak dokumenter ini dengan menjalin lebih banyak kolaborasi strategis, baik dengan investor, mitra bisnis, maupun media.
Kisarasa tidak hanya memperkenalkan makanan khas Nusantara, tetapi juga mengubah cara masyarakat menghargai industri kuliner lokal dan para pelaku usahanya.
Seperti yang dikatakan Chef Juna:
“Kuliner bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang orang-orang yang membuatnya. Dengan memahami kisah mereka, kita bisa lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia.”
Dengan pendekatan yang inovatif dan berbasis komunitas, Kisarasa telah membuktikan bahwa konten kuliner bisa menjadi lebih dari sekadar hiburan tetapi juga alat perubahan bagi ekonomi dan budaya Indonesia.