in

“Reciprocities” Pameran Kolaboratif Antara Seniman Indonesia dan Filipina

gnews piknikdong
Bagikan:

Seni rupa dan kajian estetika telah berkembang jauh daripada yang diramalkan oleh para pemikir Kantian. Modalitas seni terus berubah, fokus nilainya juga berubah. Perubahan paradigmatik itu menunjukan keleluasaan seni dalam menyesuaikan kebutuhan dan perubahan sosial & budaya yang terjadi di masyarakat.

Atreyu Moniaga, Ayu Rika, Izal Batubara, Triana Nurmaria, dan Valdo Manullang membawa bagasi pengetahuan personalnya tentang pengalaman empirik masing-masing pada publik.

Setelah diakumulasi, lantas mereka mempresentasikannya dalam bentuk simbolik yang ada kalanya terasa subjektif, namun seringkali terlihat universal.

Artreyu Moniaga · Nostalgia 2 · 2019 · oil on paper · 130 x 180 cm

Bertolak ke karya-karya seniman muda asal Filipina, mereka berempat menyuguhkan presentasi artistik mengagumkan. Melalui ekspresi ‘hiper-realis’ yang ditampilkan Don Bryan Bunag, Isko Andrade, Mark Leo Gornes Maac, dan Marvin Quizon menunjukan kemampuan teknis yang di atas rata-rata. Secara general tema kekaryaan mereka berkutat pada relasi dalam keluarga dan memori sentimentil.

Karya-karya yang ditampilkan dalam Reciprocities merupakan pameran kolaboratif antara seniman asal Indonesia dan Filipina. Adapun seniman yang dipilih merupakan seniman muda di kedua negara yang tengah merintis karir  kesenimanannya.

[artikel number=3 tag=”event”]

Tanpa disengaja, semuanya berangkat dari tema personal yang dielaborasi menjadi penanda atau memorabilia atas teks dan konteks yang dialami.

Imbal balik dalam kerja kolaboratif ini memang tidak bisa terlihat secara gamblang. Namun demikian, apa yang disuguhkan menjadi satu dari sekian banyak sampel kecenderungan seni rupa terkini antara kedua Negara.

Seni idealnya hendak merogoh kedalaman rumit pengalaman dan mengkomunikasikannya melalui medan bentuk dan imaji yang mengena pada imajinasi, khususnya indra batin kita.

Karya mereka tidak semata dilihat sebagai bentuk ekspresi yang dihadirkan secara simbolik, melainkan memiliki kisah penarasian (story telling) dan modus operandi yang kuat.

Sama seperti “Phase/Out” Pameran Kolaboratif “Reciprocities” juga berlokasi di Tirtodipuran Link (Galeri I). Walaupun memiliki tempat yang sama, kedua pameran itu akan menampilkan karya yang berbeda.

Pameran akan berlangsung pada :

RECIPROCITIES

Tanggal Pembukaan / Jam: 30 November 2019 / 19.00 WIB
Durasi Pameran: 30 November 2019 s/d 12 Januari 2020
Lokasi Pameran: Tirtodipuran Link (Galeri I), Jl. Tirtodipuran No. 50, Yogyakarta.

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 5 / 5. Jumlah 3

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.