Viral, Lirik Tob Tobi Tob Arab dan Bahasa Indonesia hingga Asal Usulnya!

Bagikan:

Piknikdong.com, Viral – Sedang mencari informasi mengenai lirik tob tobi tob Arab dan Bahasa Indonesia hingga asal-usulnya seperti apa? Yuk kita bahas lengkapnya di bawah ini.

Tren viral di media sosial kerap membawa kembali karya-karya klasik yang sebelumnya hanya dikenal oleh segelintir orang.

Viral, Lirik Tob Tobi Tob Arab dan Bahasa Indonesia hingga Asal Usulnya!
Image by: Pixabay

Salah satu yang kini tengah ramai diperbincangkan adalah lagu Sawt Safiri Al-Bulbuli, atau yang lebih dikenal dengan Tob Tobi Tob.

Lagu ini menarik perhatian berkat iramanya yang cepat dan liriknya yang unik.

Popularitasnya semakin melejit berkat para kreator TikTok yang menjadikannya tantangan bernyanyi.

Banyak orang pun tertarik untuk mencoba melantunkannya. Namun, di balik viralnya lagu ini, tersimpan kisah menarik yang tak banyak diketahui.

Asal Usul Tob Tobi Tob atau lagu Sawt Safiri Al-Bulbuli

Lagu Tob Tobi Tob sebenarnya berasal dari puisi klasik berjudul Sawt Safiri Al-Bulbuli, yang berarti “Suara Kicauan Burung Bulbul.”

Puisi Sawt Safiri Al-Bulbuli (Tob Tobi Tob) menggambarkan harmoni antara suara alam dan alunan musik. Kicauan burung, dentingan alat musik, serta gemerisik dedaunan menciptakan ritme yang indah dan selaras.

Karya sastra Arab ini terkenal dengan ritmenya yang dinamis serta susunan kata yang unik, menjadikannya tantangan tersendiri bagi siapa pun yang mencoba melantunkannya.

Puisi ini kerap dikaitkan dengan al-Asma’i, seorang sastrawan dan pakar bahasa dari era Abbasiyah, yang diyakini menyusunnya sebagai ujian bagi Khalifah Abu Ja’far al-Mansur.

Konon, sang khalifah memiliki kemampuan luar biasa dalam mengingat puisi setelah sekali mendengar, didukung oleh para budaknya yang mampu menghafalnya hanya dalam dua atau tiga kali dengar.

Dengan strategi ini, khalifah dapat mengelabui para penyair dengan mengklaim bahwa puisi mereka bukanlah karya baru, sehingga terhindar dari kewajiban memberikan hadiah.

Mengetahui hal tersebut, al-Asma’i merancang sebuah puisi dengan struktur kata yang rumit, banyak repetisi, serta ritme yang sulit ditiru.

Akibatnya, baik khalifah maupun para pembantunya gagal menghafalnya, dan al-Asma’i pun keluar sebagai pemenang dalam tantangan tersebut.

Lirik Tob Tobi Tob Arab dan Bahasa Indonesia

Lirik Tob Tobi Tob Arab (Puisi Sawt Safiri Al-Bulbuli )

Berikut ini lirik Tob Tobi Tob Arab (Puisi Sawt Safiri Al-Bulbuli ) lengkap:

Sawtu shofiiril bulbuliy, hayyaj qalbits tsamili
Al ma-u wazzahru ma’a, ma’zahri nakhthim muqali

Wa anta yaa sayyidal liy, wasayyidiy wa maw laliy
Fakam fakam tayammuniy, ‘uzayyilul ‘aqiqali

Fathoftahu miw wajnatin, mil latsmi wardil khajali
Fa qala laa laa laa laa, wa qad ghadaa mu harwili

Walkhudu maa lat thoraban, min fa’li haa dzar rajuli
Fa wal walat wa wal walat, waliy waliyya way laliy

Faqultu laa tu walwily, Wa bayyinil lu’lu aliy
Qaa lat lahu hiyna kadza, innah dhawijd bil muqali

Wa fityatin saqaw lani, qahwat kal’usasiliy
Syamamtuhaa bi-anafi azka minal quruquni

Fi wasthi bustanil huliy bilzahri wasururuliy
Wa’ludu dandan dana li, watoblu tob tob tobali

Tob tobi tob tob tobi tob tob tobi tob tob tobaliy
Wasaqfu saq saq saqliy wa raqsu qad tho ba iliy

Syawaa syawaa wa syaa hisyu, ‘ala waraq sifarjali
Wagarradil qimriya yishiyhu malalil fii malaliy

Wa law taraaniy raakiban, ‘ala himarin azzali
Yimsyii ‘ala tsalatsatin kamsyyatil ‘aranjiniy

Wannasu tarjim jamaliy, fissuwqi bil qulqulaliy
Walkullu kalka’ka’ika’ khalfi waminhu waylaliy

Lakim nasyaytu haa riban, min khasyyatil ‘aqaqali
Ila liqaa-i malikin, mu’adzhdzhamim mubajjali…

Ya’muruliy bikhil’atin, khamra-a kaddam damaliy
Ajurru fiiha maa syiyan, mubghadidal lidzdziyali

Anal-adiibul alma’iy, min hayyi’ ardhil mushili
Nadzhimtu qith’an zikhrifat, ya’ajuzu ‘anhal-adbuli
Aquulu fi mathla-‘ihaa shawtu shafiiri bulbuliy

Lirik Tob Tobi Tob (Puisi Sawt Safiri Al-Bulbuli ) Bahasa Indonesia

Suara kicauan burung bulbul menggetarkan hatiku yang mabuk cinta
Air dan bunga bersama dengan keindahan yang tak tertandingi

Dan engkau, wahai tuanku, junjunganku, dan penguasa hatiku
Begitu besar pesona cintamu yang menawan hatiku

Aku memetik dari pipinya mawar yang tersipu malu
Dia berkata, “Tidak, tidak, tidak, karena esok aku akan bergegas pergi”

Pipi itu berseri bahagia, siapa yang membuatnya demikian?
Aku berkata, “Oh, celaka! Oh, nasib malangku!”

Aku berkata, “Jangan menyiksaku, berikanlah mutiara hatimu kepadaku”
Dia berkata, “Jika begitu, angkatlah dan bawalah dengan kelembutan”

Aku mencicipi kopi di pasar seperti madu yang manis
Aku menghirup aromanya, lebih harum dari cengkeh

Di tengah taman yang indah, penuh bunga dan kebahagiaan
Kecapi berbunyi ‘dindan din’, dan genderang berdetak ‘tabtab tab’

Tak, tak, tak, dentuman musik menyenangkanku
Atap bergema, dan tarian membuatku bahagia

Suara merdu terdengar di antara dedaunan pohon pir
Bulan bersinar terang, tak menghapus impian-impian indahku

Dan andai kau melihatku menunggang keledai kurus
Berjalan dengan tiga kaki seperti pincangnya seseorang

Orang-orang mengomentari keindahanku di pasar dengan kehebohan
Semuanya berceloteh, “keak keak,” di belakangku dan di sekelilingku

Tapi aku berjalan pergi, melarikan diri dari rasa malu
Untuk menemui seorang raja agung yang terhormat

Yang memberiku jubah merah seperti warna darah
Aku berjalan dengan penuh keanggunan, membiarkan ujungnya berkibar

Aku adalah penyair cerdas dari tanah Arab
Aku merangkai syair indah yang membuat para pujangga terkesima
Aku berkata dalam pembukaannya, “Suara kicauan burung bulbul”

Puisi Sawt Safiri Al-Bulbuli bukan sekadar untaian kata dengan ritme yang unik, tetapi juga karya sastra yang sarat makna.

Dari keindahan alam hingga percintaan, dari humor hingga tantangan intelektual, puisi ini mencerminkan kekayaan budaya Arab yang tak lekang oleh waktu.

Tak heran jika hingga kini, karya ini terus menarik perhatian dan menjadi tantangan menarik bagi siapa saja yang ingin menguji kelincahan lidah serta ketajaman ingatan.