Piknikdong.com – Arsitektur Cloud Hibrida atau Hybrid Cloud adalah kombinasi antara cloud publik dengan cloud pribadi oleh jaringan area yang luas atau koneksi broadband, di mana aplikasi dan data dibagikan dan yang bisa dikelola sebagai arsitektur IT yang tunggal.
Istilah ini sangat cocok untuk fluktuasi dalam permintaan bagi sumber komputing karena memungkinkan bisnis untuk berpindah dari pribadi ke publik berbasis cloud guna memenuhi permintaan yang naik, dan berpindah kembali dari cloud publik ke cloud pribadi begitu permintaan menurun.
Banyak perusahaan memanfaatkan infrastruktur cloud publik sebagai sebuah layanan (IaaS) untuk memproses beberapa beban kerja sambil mempertahankan yang lain di cloud pribadi mereka, baik karena alasan biaya, kepatuhan regulator atau teknologi.
Penyedia IaaS publik paling umum adalah Amazon Web Service (AWS), Google Cloud Platform, dan Microsoft Azure.
Arsitektur cloud hibrida terus populer dalam dunia bisnis, khususnya perusahaan skala menengah hingga skala besar, dan bahkan di tahun 2018 saja, sekitar 74 % dari perusahaan di dunia diperkirakan memiliki lingkungan cloud hibrida.
Jika tertarik untuk menemukan lokasi hosting cloud untuk perusahaan, maka dapat menggunakan Ip Saya yang dapat diakses secara online dan tentunya gratis.
Apa saja Manfaat Arsitektur Cloud Hibrida atau Hybrid?
Salah satu manfaat tipe cloud ini adalah bahwa perusahaan dapat mengambil keuntungan dari ekonomi pencadangan berbasis cloud dan pemulihan kejadian merugikan tanpa mengharuskannya memelihara fasilitas luar lokasi untuk menangani IT saat terjadinya hal yang merugikan, seperti pemadaman.
Selain itu arsitektur cloud hibrida ini menawarkan fleksibilitas bagi sebuah perusahaan.
Misalnya saja saat terjadi belanja di musim liburan, maka perusahaan dapat mengubah cloud pribadi-nya menjadi cloud publik untuk mendukung beban kerja yang meningkat atas aplikasi yang digunakan para pelanggan dan perusahaan.
Manfaat lainnya dalam penggunaan tipe cloud ini adalah penghematan biaya.
Ya, perusahaan yang menerapkan pendekatan cloud ini bisa menghemat biaya terkait hal pengarsipan jangka panjang, pencadangan, pemulihan kejadian yang merugikan dan keberlanjutan bisnis.
Bagaimana Cara Kerja Arsitektur Cloud Hibrida atau Hybrid
Seperti sudah dikatakan sebelumnya, bahwa arsitektur cloud hibrida menggabungkan yang terbaik antara cloud pribadi dengan cloud publik, yang dihubungkan dengan cara memungkinkan data untuk berpindah secara mulus antara dua tipe cloud ini, dan memudahkan migrasi beban kerjad dari cloud pribadi ke penyedia cloud publik, dan seballiknya- sesuai dengan keperluan bisnis dan teknis.
Migrasi beban kerja ini sangat dimungkinkan dengan penggunaan platform virtualisasi seperti VMware, platform container seperti Docker, virtualisasi jaringan melalui VPN, dan metodologi penyebaran aplikasi moderen.
Dengan mengungkit unsur terbaik dari cloud publik dan cloud pribadi, arsitektur cloud hibrida memungkinkan aplikasi untuk dilokasikan lebih dekat ke pengguna terakhir, yang mengurangi seluruh latensi dan meningkatkan pengalaman pengguna yang sangat diperlukan dalam pasar global yang kompetitif.
Saat ini, banyak perusahaan di dunia yang masih menerapkan bekerja secara jarak jauh, di mana sebagian dari pekerja dilayani oleh sejenis virtualisasi desktop.
Dengan meng-hosting desktop ini pada cloud yang berlawanan dengan colud pribadi, maka banyak lalu lintas internet untuk pengguna jarak jauh ini bisa dipisahkan dari cloud pribadi sehingga hal ini tidak berdampak pada pengoperasian bisnis penting yang paling akhir.
Walaupun tak luput dari sejumlah kekurangan yang dimilikinya, namun arsitektur cloud hibrida menyimpan segudang manfaat yang tak dapat dipungkiri bagi para pebisnis.
Ya, arsitektur cloud hibrida menyediakan sebuah platform tunggal, dengan manajemen terpusat, yang dapat membantu mengimplementasikan protokol keamanan yang aman dan mengurangi risiko global dalam bidang bisnis.
