Hari terakhir dari rangkaian acara Prambanan Jazz 2022, antusiasme dari penonton yang terlihat dari betapa banyaknya kendaraan yang ada di sekitar Candi Prambanan.
Tak hanya kendaraan pribadi, terlihat banyaknya kendaraan umum seperti bus dan minibus yang membawa penonton ke dalam kawasan Candi Prambanan.
Bahkan pengunjung yang hadir membuat antrian yang lebih panjang dibanding hari pertama.
Hal ini disebabkan karena bertepatan dengan hari MInggu dan menjadi rangkaian acara puncak dari Prambanan Jazz itu sendiri.
Masih ditemani dengan Pasar Kangen yang berisi tenant-tenant jajanan yang bisa menjadi solusi bagi pengunjung dikala lapar melanda.
Tidak hanya tenant makanan, tapi juga terdapat tenant iKonser dan Eventori yang bisa menambah pengalaman dalam menikmati acara Prambanan Jazz.
Hal ini dikarenakan pengunjung bisa ikut andil atau menjadi penyanyi dalam mini konser tersebut.
Acara dibuka dengan penampilan Remaja Senyum, Rangkai dan Sore. Lalu kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari Fiersa Besari bersama dengan Bemandry.
Kolaborasi Apik Fiersa Besari dan Bemandry
Penampilan Fiersa Besari dibuka dengan lagu hits yang sering dinyanyikan yaitu Celengen Rindu.
Mudah sekali bagi Fiersa Besari untuk mengajak seluruh penonton ikut andil dalam setiap lagunya. Ditambah dengan tabuhan drum yang terasa tegas, membuat penonton terhipnotis untuk mengikuti ritmenya.
Untuk pertama kalianya, kolaborasi antara Fiersa Besari dan Bemandry dilakukan di Prambanan Jazz.
Ketika ditanyakan mengenai proses latihan, Bemandry mengatakan bahwa latihan hanya dilakukan melalui chat saja. Hal ini dikarenakan sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk bisa latihan bersama.
“Kebetulan, kita tidak menemukan jadwal latihan bareng.
Jadi yaudahlah latihannya lewat chat aja. Untungnya temen lama jadi akhirnya enjoy aja.
Dan emang aku juga suka lagunya Fiersa jadi aku ga terlalu sulit memahami materi yang dibawakan tadi”
ujar Bemandry saat diwawancarai piknikdong, Minggu 3/07/2022.
Selain kejutan tersebut, ada tambahan kejutan lain dari Fiersa Besari yang menampilkan lagu barunya yang belum direkam berjudul “Pengecut”.
Tepat selepas adzan maghrib, pertunjukan dilanjutkan oleh kolaborasi dari Everyday, Nania yusuf, Mus Mujiono dan Deddy Dhukun.
Keempat bintang tersebut berkolaborasi dengan ciamik membawakan lagu jazz lawas. Hal ini menjadi salah satu ajang bagi para penonton untuk bisa bernostalgia.
Ditambah dengan permainan gitar dari Mus Mujiono yang membuat seisi Prambanan Jazz seakan terhipnotis, terpaku dan terkagum.
Trio Lestari yang selalu memukau
Setelah adzan isya selesai berkumandang, pertunjukkan dilanjutkan dengan penampilan Trio Lestari.
Meski kini hanya berdua, kehadiran dari mendiang Glenn Fredly tetap dihadirkan dengan cuplikan beberapa foto beliau.
Seperti biasanya, Tompi dan Sandy Sondoro membawakan lagu dari masing-masing dengan alunan jazz yang kental.
Alunan dari saxophone yang dimainkan benar-benar mencuri perhatian. Suasana romantis juga bertambah dengan interaksi antara Trio Lestari dan salah satu penonton yang langsung diajak ke atas untuk bernyanyi bersama.
Hal ini menimbulkan riuh dan teriakan penonton semakin bertambah karenanya.
Penampilan selanjutnya yang berasal dari Kahitna juga tidak kalah seru.
Selain karena lagunya yang romantis, kehadiran dari Yovie menjadi daya tarik tersendiri dalam panggung tersebut.
Seakan bisa menghipnotis semua penonton, tak ada yang tidak menyanyi kala Kahitna di panggung kala itu.
Tak mau kalah, Kahitna juga mengundang salah satu penonton yang beruntung untuk ikut andil bernyanyi di atas panggung.
Bahkan terdapat beberapa fan service yang didapatkan sehingga membuat banyak penonton merasa iri dengannya.
Penampilan Kahitna kemudian ditutup dengan lagu hitsnya yang berjudul “Cantik” yang tentunya membuat semua penonton ikut menyanyi.
Penampilan Tulus yang Menyisakan Rindu
Penampilan terakhir yang juga menjadi bintang yang ditunggu-tunggu oleh penonton yatiu Tulus.
Meski menjadi hari kedua bagi Tulus untuk tampil di Prambanan Jazz, totalitas dari Tulus dalam bernyanyi memang tiak perlu diragukan lagi.
Bersama dengan lagu dari album barunya, Tulus seakan membimbing penonton untuk terus bernyanyi bersama.
Tidak hanya lagu dari album barunya, beberapa lagunya yang lain juga ikut andil dalam pertunjukkannya seperti, “Sepatu” dan “Monokrom”.
Seakan sihir, semua penonton hanyut dalam lagu dan ikut bernyanyi bersama.
Seakan tangis yang disertai dengan nyanyian, ribuan penonton yang hadir ikut menyanyi dengan apik menandakan acara akan berakhir.
Penampilan dari Tulus yang menjadi penutup bagi Prambanan Jazz juga menyisakan rindu akan bertemu kembali tahun depan. Sampai ketemu di Prambanan Jazz 2023.