in ,

Banyak Patung Unik di Malioboro, Jogja Street Sculpture Project 2023 Resmi Dibuka!

gnews piknikdong
Bagikan:

Piknikdong.com, Yogyakarta – Bagi yang penasaran kenapa ada banyak patung unik di Malioboro, hal tersebut merupakan karya dari para seniman dalam event JSSP 5 atau Jogja Street Sculpture Project 2023.

Jogja Street Sculpture Project (JSSP) kelima resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S, M.A, di Taman Edukasi Benteng Vredeburg, Senin 16 Oktober 2023.

Banyak Patung Unik di Sepanjang Malioboro, Jogja Street Sculpture Project 2023 Resmi Dibuka
Kepala Dinas Kebudayaan DIY dan Panitia JSSP 5 melihat patung Putu Sutawijaya, photo : TIM JSSP

Pembukaan acara tersebut dimeriahkan tari tradisi Golek Ayun-ayun, dan Sinaran Band.

Setelah prosesi pembukaan pameran, dilaksanakan pula Tour Karya JSSP 5 dan menyaksikan performing art dari Pramono Pinunggul.

JSSP kelima sendiri merupakan sebuah pameran patung outdoor terbesar di Indonesia dan merupakan program setiap 2 tahunan yang secara konsisten digelar sejak 2015.

Asosiasi Pematung Indonesia (API) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta menjadikan JSSP 5 ini sebagai salah satu cara merayakan Yogyakarta sebagai Warisan Budaya UNESCO.

Ada 30 karya patung outdoor

Jogja Street Sculpture Project 5
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, dian laksmi bersama ketua umum API meninjau karya kelompok Konjungsi Utara Selatan: Ichwan Noor dan Komroden Haro, photo : TIM JSSP

Tahun ini JSSP menghadirkan total 30 karya patung outdoor dari 22 seniman individu, 5 karya kelompok dan 3 seniman undangan yaitu Nasirun, Ugo Untoro serta Putu Sutawijaya.

Sederet nama besar dari seniman API juga turut menghiasi poster JSSP 5.

Malioboro dipilih menjadi lokasi JSSP 5 tidak terlepas dari Sumbu Filosofi Yogyakarta yang memiliki segudang nilai luhur.

Ruwat Gatra Rasa: Redefining Form and Space

Pada gelaran kelima ini JSSP spesifik mengangkat tema “Ruwat Gatra Rasa: Redefining Form and Space”.

Diharapkan kegiatan ini menjadi ikhtiar seniman patung untuk merawat raga serta batin dari kebudayaan.

Rain Rosidi selaku Kurator JSSP 5 mengatakan seni patung memiliki kemampuan kuat untuk mencerminkan sebuah ruang, baik secara fisik maupun sosial.

Karya-karya seni ini bukanlah objek yang hampa, melainkan tanggapan positif terhadap evolusi bentuk dan tatanan ruang, serta sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan sosial, budaya, dan lingkungan.

“Ide awal JSSP adalah bagaimana menghubungkan kreativitas pematung dengan kotanya yakni Yogyakarta.

Karenanya, karya patung di ruang publik bukan berarti memindahkan karya dalam studio ke jalan.

Bukan hanya memindahkan lokasi tapi juga mempertimbangkan ruang lingkungan untuk bisa menjadi medan ekspresi.

Ini pembelajaran yang berharga,”

ujarnya.

Ditambahkan, Yogya sebagai kota seni masih memiliki tantangan kedepan untuk menunjukkan ekspresi.

Bisa menjadi penanda dari sebuah waktu, sejarah ataupun pihak yang memberikan projek.

Yogya punya potensi itu karena API memiliki anggota yang kebanyakan di Yogya.

Sinergi antara pemangku kebijakan, seniman dan pihak lain yang bisa mendukung program ini menjadi penting.

Patung publik di ruang kota punya nilai-nilai sejarah, atraksi, rekreasi, dan edukasi.

JSSP kelima menggarap kawasan yang memiliki nilai sejarah, ekonomi, wisata dan pertemuan berbagai identitas.

Ini menjadi tantangan yang berarti bagi pematung karena syarat dengan berbagai kepentingan.

“Alm Eko Prawoto pernah berpesan bahwa sebagai pematung, tidak serta merta merubah lanscape tapi bersinergi.

Ruwat Gatra Yawa dikelola dengan mempertimbangkan apa yang ada di Malioboro & diinginkan seniman.

Semoga JSSP memberikan pengalaman yang berbeda bagi pengunjung. Saya optimis acara ini kalau dikelola dengan baik akan menjadi besar.

Akan bisa memberikan sumbangsih untuk pembangunan kota budaya kedepannya,”

jelas Rain.

Dian menjelaskan, tantangan bagi pematung adalah terkait sumbu filosofi yang merupakan gagasan dan konsep yang akan diberikan.

Bagaimana pematung memberikan makna dan nilai lebih terkait daur hidup manusia karena itu yang diakui di dunia.

Bagaimana manusia hidup dan kembali ke penciptanya. Ide dan gagasan tersebut menjadi sumur ide yang tidak pernah kering.

“Bagaimana menterjemahkan seni patung untuk edukasi masyarakat Yogyakarta. Semua lini kehidupan menjadi ide pematung.

Mewarnai, mengedukasi masyarakat Yogya dan karena gejalanya sudah terlihat ketika ditetapkan sebagai situs Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia atau world heritage, “

papar Dian.

Ketua Panitia Basrizal Al Bara menambahkan patung publik banyak tantangannya, karena dipajang di ruang umum.

Dan banyak yang tidak tahu itu sebuah karya. Karya dinaikin, dipanjat, disentuh hingga dipeluk. Diraba juga boleh.

Karya patung di Malioboro bisa dinikmati hingga akhir Oktober

Pameran Patung JSSP 5 dapat dinikmati hingga 28 Oktober 2023.

Terdapat program Bincang Seni, Tour JSSP: Piknik di Kota Sendiri serta Lomba Foto dan Video yang dapat diikuti oleh berbagai elemen masyarakat.

Lomba Foto dan Video JSSP 5 memperbutkan hadiah jutaan rupiah. Informasi detail dapat dicari melalui media sosial JSSP 5.

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 5 / 5. Jumlah 4

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.