Seorang seniman Rusia bernama Pokras Lampas membuat sebuah seni mural berukuran 980 meter di sebuah properti di daerah Canggu, Bali.
Uniknya, properti ini dimiliki oleh seorang warga Ukraina, Alex Stefan. Di tengah suasana panas antara Rusia dan Ukraina, Prokas dan Alex justru bekerja sama untuk membawakan pesan perdamaian lewat seni mural berjudul “World United” atau “Dunia Bersatu”.
Seni mural “World United” ini berbentuk kaligrafi dalam 5 bahasa, yaitu Indonesia, Rusia, Ukraina, Inggris, dan Tiongkok.
“Tujuan utamanya adalah menunjukkan gabungan berbagai budaya yang dipersatukan dengan seni kaligrafi yang harmonis.
Karya seni adalah cara damai untuk mengekspresikan diri.
Karena itu, ‘World United’ dimaksudkan untuk orang yang memiliki agama, kewarganegaraan, dan negara yang berbeda-beda dengan satu nilai yang sama,”
ungkap Pokras lewat sebuah rilis..
Kolaborasi Pokras dan Alex ini diapresiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Pemasaran, Yuana Rochma Astuti, menilai “World United ” menjadi sangat spesial dan relevan dengan situasi ketegangan Rusia dan Ukraina yang sedang berkonflik.
“Saya mengucapkan selamat untuk Pokras dan Alex atas kolaborasi ini.
Semoga melalui seni dapat menyatukan semua perbedaan.
Terlebih, lokasi Bali sesuai dengan cerminan destinasi wisata yang damai dan masyarakat yang hidup harmonis.
Di samping itu, saya juga berharap semoga subsektor seni rupa bisa menjadi sumber perekonomian baru yang dapat membantu mempercepat pemulihan pariwisata, khususnya di Bali,”
ujar Yuana.
Pokras sendiri juga mengaku bahwa ia terinspirasi dan kagum dengan kecantikan alam, budaya, dan keramahan masyarakat Bali.
Melalui karyanya, Pokras dapat mengekspresikan value diri dan pesan yang ia ingin sampaikan dapat menyentuh semua orang, dengan harapan juga akan sampai kepada pemimpin semua negara.
“Karya ini bukanlah sebagai pernyataan politik. Ini adalah pernyataan kebudayan dan ini adalah pernyataan sosial.
Kita bisa bersatu dan bersama-sama menciptakan masa depan yang harmonis,”
ujar Pokras kepada Reuters.
Sementara itu, selaku pemilik properti yang menjadi media Pokras, Alex juga sepakat bahwa pemilihan Bali merupakan keputusan yang tepat.
Menurutnya, Bali tidak hanya sekadar menawarkan atraksi wisata yang menarik, tetapi juga memiliki seni budaya yang unik dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.
“Keunggulan sektor pariwisata Bali terletak pada hospitality yang membuat orang dengan kewarganegaraan manapun akan nyaman dan merasa diterima di sini,”
ungkap Alex.
Kaligrafi “World United” memuat tiga elemen warna, yaitu hitam, putih, dan emas. Konsep dimulai sejak 7 Januari 2022 dan diselesaikan pada 6 Maret 2022.
Dalam guratan kaligrafi, Pokras menonjolkan kultur dan budaya masyarakat Bali.
Warna emas dipilih karena dirasa dapat mewakili karakter yang biasa digunakan pada ornamen dan budaya Bali.
Dalam menyampaikan pesan perdamaian ini, Pokras dan Alex juga mengajak beberapa seniman grafiti lokal asal Indonesia, seperti Darbotz, Stereoflow, dan The Popoh.