Budaya dapat diibaratkan sebuah berlian yang harus dijaga. Sebagai kota dengan warisan peradaban leluhur yang kaya, Yogyakarta juga mempunyai berbagai desa yang menjaga, mengembangkan, dan mengimplementasikan berbagai potensi budaya seperti upacara adat, kesenian, kerajinan, kuliner, spiritual, sastra, arsitektur bangunan, tata ruang, dan situs cultural heritage.
Kekayaan budaya ini merupakan citra keistimewaan Yogyakarta yang membutuhkan perhatian dibidang pelayanan desain komunikasi visual, khususnya visual branding.
Mahasiswa/i Prodi DKV ISI Yogyakarta hadir untuk memberikan pelayanan visual branding kepada berbagai desa budaya yang tersebar di 4 kabupaten di Yogyakarta meliputi Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Kulonprogo. Pelayanan ini diekspresikan melalui kegiatan pameran bertajuk Adidaya.
Pameran DKV Visual Branding bertajuk ADIDAYA akan diadakan pada 01 Desember 2017 – 03 Desember 2017 di Lippo Plaza Jogja. Dalam pameran ini terdapat rangkaian acara Workshop Kerajinan Desa Budaya, Creative Sharing, FGD (desa budaya ideal bagi DIY)/talkshow, Awarding Night.
Pameran ini merupakan salah satu wujud kampanye sosial insan akademis Prodi Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta dalam berperan aktif mendayagunakan kreativitas visual untuk melayani masyarakat yang diwujudkan dengan rasa penuh integritas, sikap terbuka, saling percaya, dan semangat fleksibilitas kerja tim.
Selain itu, pameran Adidaya juga merupakan bentuk realisasi dukungan terhadap proses rebranding Yogyakarta, sesuai dengan konsep semangat 9 arah pembangunan Renaisans.
Dukungan ini diwujudkan dalam berbagai sajian identitas visual seperti logo, maskot, slogan, infografis, serta media komunikasi visual lain yang menunjang pencitraan 9 Desa Budaya terpilih, sesuai dengan kultur masyarakat.
