Piknikdong.com, Tips – Sedang mencari informasi tentang panduan salat Lailatul Qadar 2025 mulai dari niat, waktu dan tata caranya lengkap? Sekarang sudah berada di tempat yang sangat tepat.
Ramadan merupakan bulan suci yang dipenuhi dengan limpahan ampunan dan berkah dari Allah SWT.

Salah satu momen paling dinanti oleh umat Islam adalah Lailatul Qadar, malam penuh kemuliaan yang disebut dalam Al-Qur’an memiliki keistimewaan luar biasa.
Malam ini lebih baik dari seribu bulan, yang berarti ibadah yang dilakukan pada Lailatul Qadar setara dengan beribadah selama 83 tahun.
Setiap amal kebaikan yang dilakukan di malam tersebut bernilai pahala berlipat ganda, menjadikannya kesempatan istimewa yang tidak boleh dilewatkan.
Penyebutan malam Lailatul Qadar secara gamblang terdapat dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam surat Al-Qadr ayat 1-5.
Ayat-ayat ini menjelaskan kemuliaan dan keistimewaan malam tersebut, menjadikannya salah satu momen berharga dalam bulan Ramadan.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr [97]: 1-5).
Niat Salat Lailatul Qadar
1. Niat sholat Lailatul Qadar 2 rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
(“Ushalli sunnatan fi lailatul qadri rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahita’ala”)
Artinya: “Saya niat sholat sunah Lailatul Qadar dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
2. Niat sholat Lailatul Qadar 4 rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى
(“Ushalli sunnata lailatil qadri arba’arakaatin lillahi ta’aalaa”)
Artinya: “Saya niat salat sunah Lailatul Qadar empat rakaat karena Allah Ta’ala.”
Waktu Salat Lailatul Qadar
Salat Lailatul Qadar bisa dilakukan pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir Ramadan, sebagaimana diyakini oleh mayoritas ulama Mazhab Syafi’i.
Bahkan, jika seseorang telah bernazar untuk melaksanakannya, maka salat ini menjadi sebuah keharusan. Berikut penjelasannya:
لو نذر الصلاة ليلة القدر لزمه أن يصلي تلك الصلاة في جميع ليالي العشر لأجل الإبهام
Artinya, “Seandainya seseorang bernazar untuk melakukan shalat sunnah pada malam lailatul qadar, maka ia wajib menunaikan shalat tersebut setiap malam pada 10 terakhir Ramadhan karena samar (pada malam ke berapa lailatul qadar berada),”
(Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhil Minhaj, [Beirut, Darul Ma’rifah: 1997 M/1418 H], juz IV, halaman 483).
Salat Lailatul Qadar dapat dilaksanakan mulai setelah salat Isya dan tarawih hingga menjelang Subuh.
Waktu terbaiknya biasanya berada di sepertiga malam terakhir, sekitar pukul 3 pagi, saat suasana lebih hening dan khusyuk untuk beribadah.
Panduan dan Cara Salat Lailatul Qadar
Salat sunnah Lailatul Qadar dapat dikerjakan sebanyak dua atau empat rakaat. Berikut tata cara salat dua rakaat beserta bacaan yang dianjurkan:
1. Rakaat Pertama
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali
2. Rakaat Kedua
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali
3. Setelah Salam
Membaca istighfar sebanyak 70 kali dengan lafal berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi
Artinya: “Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya.”
Doa Setelah Salat Lailatul Qadar
Setelah menunaikan salat Lailatul Qadar, dianjurkan untuk membaca doa khusus yang diperuntukkan bagi malam istimewa ini.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ra, terdapat dua versi doa yang bisa diamalkan. Salah satunya tercatat dalam riwayat Imam At-Tirmidzi sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika berjamaah)
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf.
Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).” Yang kedua adalah berdasarkan riwayat lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika berjamaah).
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”