Piknikdong.com, Event – Rangkaian pra-acara menuju ARTJOG 2025 bertajuk ARAK-ARAK: Midnight Haze and The Drifting Flocks yang digelar di Surabaya dari 19 April hingga 3 Mei 2025 lalu berhasil mencuri perhatian publik.
Tak kurang dari 5.000 orang turut hadir menyaksikan pameran ini, menjadikannya salah satu momen seni kontemporer yang paling berkesan di kota tersebut.

Berlokasi di lantai tiga Pasar Tunjungan yang telah lama terbengkalai, ruang kosong itu dihidupkan kembali lewat karya instalasi dari seniman Yogyakarta, Jompet Kuswidananto.
Karya-karya Jompet yang berasal dari kurun waktu 2001 hingga 2025 disulap menjadi narasi visual yang kuat dan atmosferik, dengan sentuhan kuratorial dari Ayos Purwoaji, penulis pameran asal Surabaya.
Ini menjadi penampilan perdana Jompet di Surabaya, dan langsung meninggalkan kesan mendalam.
Suasana yang dibangun dalam pameran ini begitu unik—gelap, penuh misteri, tetapi juga menghipnotis.
Tak hanya pameran, berbagai acara interaktif seperti tur karya, sesi diskusi publik, dan bincang seniman pun turut digelar berkat kolaborasi ARTJOG dengan komunitas seni di Surabaya.
Semua ini membuat pengalaman seni terasa hidup dan dekat dengan masyarakat.
Heri Pemad, pendiri sekaligus CEO ARTJOG, menyampaikan apresiasinya:
“Kami menggelar pameran ini sebagai bentuk terima kasih kepada masyarakat Surabaya yang selama ini begitu setia mengikuti perkembangan ARTJOG.
Responsnya sungguh luar biasa, melebihi yang kami bayangkan.
Kerja sama dengan komunitas seni lokal di sana sangat menyenangkan dan meninggalkan kesan mendalam.”
Kapan ARTJOG 2025?
ARTJOG 2025 akan menjadi penutup dari trilogi tema “MOTIF” yang digagas kurator Hendro Wiyanto, setelah “Motif: Lamaran” (2023) dan “Motif: Ramalan” (2024).
Kali ini, tema “Motif: Amalan” mengajak kita merenungkan: bisa kah seni dipahami sebagai perbuatan baik? Sebagai “amalan” yang berdampak luas, bukan sekadar indah dipandang?
ARTJOG 2025 akan berlangsung di Jogja National Museum mulai 20 Juni hingga 31 Agustus 2025.
Sebanyak 47 seniman akan terlibat dalam pameran utama, ditambah 44 anak dan remaja dalam program khusus ARTJOG Kids.
Dua karya komisi dari Anusapati (Yogyakarta) dan REcycle EXPerience (Bandung) akan menjadi sorotan utama, bersama tiga proyek spesial dari Murakabi Movement, Ruang Rupa, dan Devfto Printmaking Institute.
Satu program baru bernama Spotlight juga akan hadir, menampilkan kolaborasi lintas disiplin yang melibatkan aktor Reza Rahardian dalam karya instalasi berjudul Eudaimonia.
Proyek ini menjadi bagian dari perayaan 20 tahun perjalanan karier Reza di dunia seni peran, yang digarap bersama kreator-kreator kenamaan seperti Garin Nugroho, Siko Setyanto, Aditya Surya Taruna, Andra Matin, Davy Linggar, dan Retno Ratih Damayanti.
Lebih dari Sekadar Pameran: Ada Banyak Aktivitas Seru
Selain pameran utama, ARTJOG 2025 juga menyuguhkan banyak program pendukung yang bikin pengalaman makin lengkap.
Pengunjung bisa ikut tur kuratorial, baik umum maupun yang ramah untuk anak-anak dan penyandang disabilitas.
Program Meet The Artist membuka kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan seniman.
Ada pula pertunjukan seni di performa•ARTJOG, aktivitas komunitas lewat Love ARTJOG dan Artcare Indonesia, hingga peta jalan seni Jogja lewat Jogja Art Weeks.
Untuk info lengkap dan update terkini, pengunjung bisa mengakses situs resmi www.artjog.id atau mengikuti media sosial resmi ARTJOG.