Pada Selasa, 9 Februari 2021 pkl 9.00, jalur hulu KA antara Stasiun Semarang Tawang – Stasiun Alastua telah dapat dilewati oleh lokomotif setelah sebelumnya terendam banjir.
Adapun kereta api pertama yang melintasi jalur tersebut adalah KA Maharani dari Surabaya dengan tujuan akhir Semarang dengan kecepatan 10 km/jam.

“Dengan beroperasinya 1 jalur hulu tersebut, maka seluruh kereta api dapat kembali melalui lintas Utara Jawa dan tidak perlu memutar ke lintas Selatan,”
ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Joni menjelaskan, selain upaya perbaikan jalur oleh KAI, banjir yang menggenang juga sedikit demi sedikit surut.

Banjir yang sempat menggenangi Stasiun Semarang Tawang saat ini sudah surut dan pelayanan di stasiun tersebut normal kembali.
KAI bekerja secara terus menerus selama 24 jam untuk mengatasi banjir beserta kendala di lapangan. Perbaikan dengan alat kerja manual untuk meninggikan jalur rel terus dilakukan hingga akhirnya dapat dilalui oleh 2 KPJR (Kereta Perawatan Jalan Rel) dalam melakukan penanganan.
Penanganan juga dilanjutkan dengan mendatangkan 1 alat berat yakni ekskavator dan menambah batu balas kricak.
“Kami atas nama manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanan kereta api akibat banjir yang terjadi wilayah Semarang dan sekitarnya,”
ujar Joni.
KAI akan terus melakukan normalisasi pada jalur double track tersebut sehingga seluruh lintas Utara Jawa dapat dilewati kembali dengan kecepatan normal.

Dalam upaya normalisasi ini, seluruh jajaran KAI hingga level Direksi turun langsung ke lapangan untuk memastikan progres pengerjaannya.
“KAI juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu jalannya proses perbaikan jalur KA ini,”
tutup Joni.